DEMO AIR DI BATAM

Aksi Warga Tanjunguncang Batam Demo Air Berdampak ke Perusahaan, Iperindo Kesal

Ribuan pekerja galangan kapal di Tanjunguncang, Batam tidak bisa masuk kerja tepat waktu karena jalanan lumpuh, terkait demo air warga Tanjunguncang

Editor: Dewi Haryati
tangkap layar video
Pengunjung rasa sweeping minta pekerja keluar dari perusahaan untuk ikut unjukrasa soal air ke Kantor BP Batam, Rabu (18/9/2024) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ribuan pekerja galangan kapal di Tanjunguncang, Batam tidak bisa masuk kerja tepat waktu karena jalanan lumpuh.  

Kondisi ini terjadi masih ada kaitannya dengan aksi warga Tanjunguncang Batam demo air yang memenuhi Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Batuaji, sebelum berangkat menuju Batam Center, Rabu (18/9/2024).

Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) pun angkat bicara.

Ketua DPC Iperindo Kepri Ali Ulai melalui Sekretaris Iperindo Kepri Tia, mengaku cukup prihatin melihat aksi unjuk rasa warga yang sampai menutup jalan.

Baca juga: Warga Tanjunguncang Demo Air, Kawat Duri Dipasang di Pintu Masuk BP Batam

"Beberapa perusahaan yang bernaung di Iperindo Kepri khususnya yang ada di Tanjunguncang sudah mengubah jam masuk kerja dari pukul 07.00 WIB dan pukul 08.00 WIB, menjadi pukul 09.00 WIB, tetapi tetap tidak bisa masuk," kata Tia.

Ia mengatakan, bahkan ada galangan kapal di Tanjunguncang yang meliburkan karyawan mereka untuk menghindari kemacetan atau tidak bisa tiba tepat waktu.

"Yang paling kita sesalkan adanya sweeping ke perusahaan yang meminta pekerja yang ada di dalam perusahaan untuk ikut berunjukrasa," kata Tia.

Tia mengatakan, perusahaan galangan kapal di Tanjunguncang tidak pernah melarang warga berunjukrasa, karena hal tersebut diakui undang-undang.

"Ya kalau mau unjukrasa silahkan unjukrasa, silakan datang ke tujuan yang repat. Kita lihat tuntutan warga masalah air, ya silahkan datang ke BP Batam dan ABH, jangan pula galangan kapal yang diminta untuk ikut unjukrasa," kata Tia.

Ia melanjutkan, hingga pukul 10.00 WIB, karyawan di perusahaannya masih banyak yang tidak sampai di tempat kerja. 

"Saya pantau lewat group, karyawan saya banyak yang terjebak macet, bahkan mereka tidak bisa jalan, karena jalannya di-blokade," kata Tia.

Ia mengatakan, perusahaan galangan kapal memiliki pekerjaan yang sudah berkontrak dan pengerjaannya sesuai dengan kontrak.

Baca juga: Breaking News - Air Tak Mengalir, Warga Tanjunguncang Batam Demo

"Kalau seperti ini, bagaimana dengan proyek yang kami kerjakan di galangan, siapa yang bertanggung jawab jika tidak bisa selesai tepat waktu," kata Tia.

Di samping itu, mereka juga harus memikirkan gaji karyawan.

"Kalau tidak bisa selesai tepat waktu kami juga kena denda, bukan hanya denda, kontrak kerjasama juga bisa diputus," kata Tia.

Ia meminta agar aparat keamanan di Batam bisa mengawal para pengunjuk rasa agar melaksanakan aksi sesuai dengan tuntutan mereka, tanpa mengganggu yang lain. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved