Pemkab Lingga Kepri Tambah 20 Pengrajin Tudung Manto, Penuhi Permintaan Pasar

Pemkab Lingga Provinsi Kepri tambah 20 pengrajin Tudung Manto untuk memenuhi permintaan pasar.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Diskominfo Lingga
TUDUNG MANTO - Pengrajin Tudung Manto di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri saat belajar membuat atau merajut Tudung Manto dalam pelatihan yang digelar Pemkab Lingga beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah menambah 20 tenaga atau pengrajin Tudung Manto pada tahun ini.

Penambahan ini bukan tanpa sebab. 

Hal tersebut dikarenakan kenaikan permintaan pesanan setiap tahun membuat para pengrajin yang kewalahan.

Sehingga kebutuhan akan tenaga pengrajin baru sangat diperlukan.

Sebanyak 20 perempuan yang mayoritas ibu rumah tangga telah mengikuti pelatihan selama satu bulan.

Mereka diajarkan cara menyulam Tudung Manto oleh pengrajin senior. 

Baca juga: Pemkab Lingga Tambah 20 Pengrajin Tudung Manto Lewat Pelatihan, Pertahankan Kain Warisan

Tudung Manto, yang merupakan kain asli beruba selendang penutup kepala dari Kabupaten Lingga ini, telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) hingga jadi Hak Kekayaan Intelektual atau HAKI.

Dengan demikian mendapat perhatian khusus dari Pemkab Lingga.

Dalam hal ini Disnakertrans dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lingga untuk melestarikannya.

Kain ini hanya diperjualbelikan di dalam Kabupaten Lingga, tidak di luar daerah lain.

Kepala Bidang (Kabid) Ketenagakerjaan Disnakertrans Lingga, Keizzy Dalfi menerangkan, ini juga membuka peluang ekonomi bagi pengrajin wanita.

Baca juga: Lingga Pecahkan Rekor MURI Pemakaian Tudung Manto Terbanyak pada HUT ke 20

"Penambahan pengrajin ini tidak hanya membuka peluang lapangan kerja lokal, tetapi juga membantu menambah penghasilan keluarga para pengrajin yang bisa bekerja dari rumah sambil menerima pesanan," kata Keizzy, Sabtu (12/10/2024).

Ia berharap, melalui program ini, produksi Tudung Manto bisa terus berkembang dan memperkuat ekonomi masyarakat lokal.

"Ini juga sekaligus menjaga kelestarian budaya khas Kabupaten Lingga," tambahnya. (TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved