BATAM TERKINI
7 Fakta Terkait Davely Krystina Sitepu, yang Tewas Kecelakaan di Batam, Dimakamkan di Karo, Sumut
7 Fakta Terkait Davely Krystina Sitepu, yang tewas dalam kecelakaan seberang jalan stadion temenggung Batam, dimakamkan di Karo, Sumut
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sosok Davely Krystina Sitepu adalah korban kecelakaan di seberang jalan Stadion Temenggung Abdul Jamal, Minggu (1/10/2024) lalu.
Kecelakaan yang merenggut nyawa Davely Krystina Sitepu ini sempat viral di media sosial Batam.
Pemotor wanita yang mengendarai motor Honda Beat itu tewas di lokasi kecelakaan.
Dalam video yang viral tersebut, kondisi motor matik dengan nomor polisi BP 6259 GU yang dikendarai Davely tampak hancur.
Jasad Davely kemudian dibawa ke Karo, Sumatera Utara untuk dimakamkan.
Berikut fakta-fakta terkait Davely Krystina Sitepu yang meninggal dalam kecelakaan di Batam beberapa hari lalu:
Baca juga: 5 Berita Populer Pagi Ini, Update Korban HP Meledak, Razia Knalpot Brong hingga Kecelakaan Davely
1. Davely Belum Terlalu Dikenal warga
Warga Nusa Indah Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, belum terlalu kenal Davely Krystina Sitepu.
Anisa, seorang warga di Komplek Nusa Indah Tanjung Piayu, mengatakan, korban tinggal bersama keluarganya di Nusa Indah.
Nisa mengungkap keluarga itu baru tinggal kurang dari satu tahun di komplek tersebut dan belum terlalu akrab dikenal warga sekitar, karena kesibukan bekerja.
"Biasanya mereka itu keluar rumah pukul 03.00 WIB atau pukul 04.00 WIB."
"Keluarga ini punya usaha memasok sayur-sayuran ke pasar di Batam," kata Nisa.
Ia mengatakan, biasanya keluarga tersebut pulang ke rumah paling cepat pukul 18.00 WIB atau setelah selesai salat Isya sekitar pukul 19.00 WIB.
"Jadi kurang dikenal warga sekitar juga, tetapi kalau pas ketemu dan berpapasan biasanya ramah," kata Nisa.
Baca juga: Cerita Keluarga Davely saat Terjadi Kecelakaan di Batam Dekat Temenggung Abdul Jamal
2. Bantu Keluarga Bisnis Sayuran
Ia juga menceritakan kebiasaan keluarga tempat Davely tinggal yang berbisnis sayur-sayuran.
Setiap malam mereka biasanya membersihkan sayur-sayuran dan bawang yang akan diantar ke pedagang di pasar.
"Kalau pasar mana mereka isi barang, kita kurang tahu. Karena mereka juga baru tinggal di sini dan mereka sangat sibuk jadi tidak pernah kumpul dengan warga sekitar," kata Nisa.
Setelah pulang dari pasar sore atau malam hari, keluarga itu akan membawa sayur-sayuran dan membersihkannya di rumah. Selanjutnya pagi hari mereka keluar.
"Jadi kegiatannya begitu terus setiap hari. Jadi gak pernah kumpul sama warga sekitar," ujarnya.
Pantauan Tribunbatam.id lokasi, rumah Blok B1 nomor 1 Perumahan Nusa Indah Tanjung Piayu itu terlihat tertutup, pintu rumah terkunci.
Rumah dengan pagar hitam dan cat biru itu terlihat sepi dan tidak ada aktivitas.
Baca juga: Jenazah Davely, Korban Kecelakaan Maut di Batam yang Sempat Viral Dimakamkan di Karo
Rumah yang berada di posisi hook tersebut dipenuhi tanaman dan sangat asri.
Kondisi rumah juga masih asli bawaan developer atau belum direnovasi.
Di samping rumah paling belakang, terdapat tanaman hias dan bahan masakan dapur.
Di lahan kosong hook rumah tersebut juga ditanam pepaya dan tanaman hias lainnya.
3. Tidak berangkat bareng saat kejadian
Ketua RT 02/RW 22, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk, Batam, Bambang mengatakan, dari cerita keluarga Pak Purba yang didapatnya, hari Minggu itu mereka tidak berangkat bareng ke pasar.
Davely berangkat duluan ke pasar mengendarai sepeda motor, Pak Purba kemudian menyusul tidaki jauh di belakangnya.
Baca juga: Sosok Davely Korban Kecelakaan Maut di Batam Dekat Temenggung Abdul Jamal di Mata Tetangga
4. Pak Purba Tak Tahu yang Kecelakaan Davely
Saat kejadian, sebenarnya Pak Purba juga terdampak macet di lokasi kejadian karena ada kecelakaan.
Namun Pak Purba sama sekali tak menyangka, kalau anggota keluarganya yang terlibat kecelakaan hari itu, apalagi sampai mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Bahkan saat kejadian itu, Pak Purba ini ceritanya masih kena macet, tetapi dia tidak terpikir siapa yang kecelakaan, dan sempat melintas di lokasi kejadian," kata Bambang kepada Tribunbatam.id, Minggu (13/10/2024).
Pak Purba baru mengetahui korban kecelakaan itu anggota keluarganya setelah hampir tiba di rumah.
Waktu itu ada seseorang yang menghubunginya, mengabarkan kabar duka tersebut.
"Katanya, Pak Purba ini dapat telepon dari orang, bahwa korban (kecelakaan) itu saudaranya. Ya siapalah yang tidak kalut ya," ujarnya.
Segera setelah mendapat kabar itu, keluarga Pak Purba pun bergegas mengurus segala sesuatu terkait kecelakaan itu.
Termasuk memulangkan jenazah Davely ke kampung halamannya di Karo, Sumatera Utara, pada Minggu sore.
5. Keluarga Pak Purba dan Davely Baru di Batam
Bambang mengungkap, keluarga Pak Purba baru pindah ke Tanjung Piayu.
"Jadi keluarga ini baru pindah ke Piayu, dan korban ini juga baru datang ke Batam," katanya.
Bambang mengaku tidak terlalu mengenal keluarga tersebut karena kesibukan mereka.
"Mereka ini hanya malam saja di rumah, kalau siang mereka mengisi barang di pasar. Kalau pasarnya saya juga kurang tahu yang mana saja," katanya.
Sementara saat ditanya mengenai adakah saudara korban datang ke Batam, Bambang tidak tahu hal tersebut.
"Kurang tahu juga ya, kita belum terlalu dekat sama keluarga Pak Purba ini," kata Bambang.
6. Dimakamkan di Karo
Jenazah Davely Krystina Sitepu, korban kecelakaan maut di Batam, Minggu (6/10/2024) telah dimakamkan di kampung halamannya, Karo, Sumatera Utara.
Ketua RT 02/Rw 22, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk, Batam, Bambang menyebut, mereka tidak tahu kondisi jenazah Davely Krystina.
Sebab jenazah wanita itu tidak sempat dibawa ke rumah duka di Perumahan Nusa Indah Tanjung Piayu Batam.
Mereka hanya mendapat cerita dari keluarga korban yang mengantarkan jenazah ke kampung halamannya di Karo.
"Saat kejadian itu kita sempat mau pasang tenda dari RT. Tetapi selanjutnya diinformasikan, jenazah tidak dibawa ke rumah, makanya tenda tidak jadi kita pasang," kata Bambang kepada Tribunbatam.id, Minggu (13/10/2024).
Bambang mengatakan, warganya juga tidak ada yang datang ke rumah sakit. Karena sore setelah kecelakaan yang merenggut nyawa Davely, jenazah langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Karo.
"Rumah itukan punya Bapak Purba, masih saudaralah dengan korban ini," kata Bambang.
Ia melanjutkan, keluarga Pak Purba baru kembali ke Batam setelah mengantarkan jenazah Davely ke Karo.
Saat itu Bambang dan warga lainnya sempat datang ke rumah duka dan mengucapkan turut berduka atas kepergian Davely.
"Mereka mengatakan semua acara di kampung berjalan dengan baik dan almarhum sudah dimakamkan," ujarnya.
7. Kronologi Kecelakaan Versi Polisi
Kapolresta Barelang, Kombes Heribertus Ompusunggu melalui Kepala Regu Unit 1 Lakalantas Satlantas Polresta Barelang, Bripka Gusral Hadi mengungkap, jika pengendara motor yang tewas di lokasi kecelakaan maut di Batam itu merupakan wanita atas nama Davely Krystina Sitepu.
Berdasarkan KTP, korban merupakan warga Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Korban menurut polisi diduga baru selesai berbelanja untuk jualan.
"Selain sepeda motor, ada satu karung bawang yang kita temukan di lokasi," ungkapnya, Senin (7/10/2024).
Hasil olah TKP sementara mengungkap, jika pengendara motor korban kecelakaan di Batam melaju dari Simpang Kepri Mall Menuju Muka Kuning, persis di seberang jalan Lapangan Abdul Jamal.
Dugaan sementara korban tidak menguasai laju kendaraan dan keluar jalur, sehingga menabrak pohon di pinggir jalan.
(Tribunbatam.id/ Pertanian Sitanggang )
Polda Kepri Bongkar Sindikat Narkoba, Amankan 116,75 Gram Sabu dan 880 Butir Ekstasi |
![]() |
---|
Suami Istri Tewas di Kamar Kos Kota Batam, Terungkap Pekerjaan Mereka Selama Ini |
![]() |
---|
Polisi di Batam Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Alami Sakit |
![]() |
---|
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.