Banyak Kasus Bullying di Sekolah, Pjs Wali Kota Batam Tekankan Peran Penting TPPK
Pjs Wali Kota Batam, Andi Agung sebut pentingnya optimalisasi peran TPPK di setiap sekolah untuk mencegah terjadinya kekerasan dan perundungan anak
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sekitar 3.800 kasus perundungan terjadi di Indonesia sepanjang 2023 lalu.
Mirisnya, hampir separuh dari jumlah tersebut terjadi di lembaga pendidikan, termasuk sekolah dan pondok pesantren.
Perundungan atau bullying dapat menyebabkan dampak serius bagi korban, termasuk trauma, penurunan prestasi, dan rasa rendah diri.
Selain itu, bullying sering memicu kekerasan fisik dan isolasi sosial, yang mengakibatkan hilangnya semangat belajar dan berpengaruh buruk pada masa depan korban.
Baca juga: Cegah Bullying di Sekolah, OSIS SMAN 1 Singkep Lingga Kepri Sebar Anggota Tiap Kelas
Menyikapi fenomena ini, Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengambil langkah serius dengan memaksimalkan peran Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan (TPPK) dalam menciptakan sekolah yang aman dan ramah anak.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung mengatakan pentingnya optimalisasi peran TPPK di setiap sekolah untuk mencegah terjadinya kekerasan dan perundungan.
Menurutnya, keberadaan TPPK sangat krusial dalam menangani masalah-masalah tersebut secara cepat dan tepat agar tidak berdampak negatif pada siswa.
"TPPK sangat penting untuk memastikan masalah di sekolah dapat ditangani dengan baik. Kita tidak ingin ada perundungan atau kekerasan yang berdampak buruk pada siswa," ujar Andi, baru-baru ini.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pelatihan Training of Trainer (ToT) Sekolah Ramah Anak bagi para tenaga pendidik.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan TPPK di setiap satuan pendidikan agar lebih responsif dalam menangani kasus-kasus kekerasan.
"Di satuan pendidikan sudah ada TPPK supaya penanganan terkait masalah ini bisa diatasi dengan baik. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan seperti perundungan, tindak kekerasan," ungkapnya.
Baca juga: Agar Tidak Ada Lagi Anak Jadi Korban Bullying, Polresta Tanjungpinang Edukasi ke Sekolah
Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kepri, Erry Syahrial, menambahkan, kekerasan dan perundungan masih menjadi tantangan di sejumlah sekolah.
Ia berharap melalui pelatihan dan kerja sama ini, visi sekolah bebas kekerasan atau zero violence dapat segera terwujud.
"Pencegahan menjadi fokus utama kami. Dalam pelatihan ini, kami juga memberikan materi mediasi untuk membantu sekolah menangani berbagai persoalan dengan cara yang tepat," kata Erry.
Melalui inisiatif ini, Pemko Batam berharap seluruh sekolah dapat menjadi lingkungan yang ramah dan aman bagi anak-anak, serta menciptakan generasi yang bebas dari kekerasan dan perundungan. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
5 Fakta Kecelakaan Maut di Tiban, Truk Crane Tabrak Mobil, Kondisi Mobil, Sopir, Sosok Korban Tewas |
![]() |
---|
700 Mahasiswa Universitas Terbuka Batam Mengikuti Upacara Wisuda |
![]() |
---|
Daftar 7 Berita Populer Hari Ini, Kecelakaan Maut di Batam, Mobil Wuling Remuk Ditabrak Truk Crane |
![]() |
---|
72 Perusahaan Jepang Beroperasi di Batam, Konsul Jenderal Pastikan Investasi Aman |
![]() |
---|
Forkopimda Batam Tunda Pesta Rakyat HUT ke-80 RI, Bentuk Empati atas Situasi Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.