Kecelakaan di Batam

Kecelakaan Maut di Batam Libatkan Nissan GT-R Berakhir Damai, Polisi: Proses Hukum Lanjut

Kecelakaan maut di Batam libatkan Nissan GT-R di Jalan Ahmad Yani, Selasa (19/8) lalu berakhir damai. Meski begitu, polisi sebut proses hukum lanjut

Editor: Dewi Haryati
Dok. Satlantas Polresta Barelang
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Kolase Nissan GT-R hitam dan Yamaha Mio yang terlibat kecelakaan maut di Batam, di Jalan Ahmad Yani, Selasa (19/8/2025). Kasus kecelakaan di Batam yang menewaskan Sondang Hutapea ini berakhir damai 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kecelakaan maut di Batam libatkan Nissan GT-R di Jalan Ahmad Yani, Simpang Frangky, Kecamatan Batam Kota, Selasa (19/8/2025) lalu, berakhir damai.

Sebelumnya, pekerja PT JMS, Sondang Boru Hutapea (40) tewas dalam kecelakaan di Batam itu, setelah motor Yamaha Mio BP BP 5647 MF yang dikemudikannya, bertabrakan dengan Nissan GT-R BP 77 KV yang dikemudikan Brandon Yeoh (19).

Kasus ini sempat menjadi atensi publik, terutama terkait status pengendara Nissan GT-R yang masih menjadi saksi, meski terekam CCTv berkendara dalam kondisi laju. 

Sopir Nissan GT-R itu juga tak langsung berhenti sesaat setelah terjadi tabrakan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Informasi terbaru, keluarga korban dan keluarga pengendara mobil Nissan GT-R telah melakukan kesepakatan perdamaian. 

Perdamaian dilakukan di rumah keluarga korban, di bilangan Bengkong Sadai, Jumat (5/9/2025). 

Suami korban, Herry Sihaloho, menyampaikan, kesepakatan damai dibuat atas dasar keikhlasan kedua belah pihak.

"Tidak ada unsur paksaan dalam perdamaian ini. Kami berharap masalah ini cukup diselesaikan sampai di sini, tidak perlu berlanjut ke perdata atau pidana. Kami sudah saling menerima dan memaafkan,” ujarnya, Jumat.

Herry menuturkan, usai peristiwa nahas itu, keluarga Brandon langsung menemui keluarga korban di RS Bhayangkara Batam untuk menyampaikan belasungkawa.

"Sekitar pukul 14.00 WIB hari itu juga, keluarga Brandon datang menemui kami di rumah sakit. Mereka menyampaikan rasa duka mendalam, dan kami menerimanya dengan lapang dada,” kata Herry.

Pertemuan pertama itu menjadi awal komunikasi yang baik antara kedua keluarga. 

Setelah jenazah Sondang dimakamkan di kampung halaman, mereka kembali bertemu di Batam

Pertemuan berlangsung secara kekeluargaan hingga akhirnya sepakat berdamai.

“Pertemuan kedua lebih banyak bicara dari hati ke hati. Kami saling terbuka dan akhirnya sepakat menyelesaikan semuanya secara damai,” kata Herry.

Adik korban, Adi Putra Hutapea, menegaskan keluarga besar Hutapea telah ikhlas menerima musibah tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved