BERITA KRIMINAL
Anak Preman Pasar Bacok Pedagang Pempek di Semarang, Marah Karena Tak Diberi Uang Keamanan
Kejadian itu berawal saat M memalak uang berkedok biaya keamanan terhadap pedagang pempek pada Jumat (18/10/2024) sekira pukul 18.30 atas perintah aya
TRIBUNBATAM.id, SEMARANG - Pedagang Roti dibacok oleh pemalak. Mirisnya, pemalak tersebut masih berusia 14 tahun.
Pelaku yang masih dibawah umur tersebut ternyata disuruh oleh ayahnya untuk melakukan pemungutan uang keamanan.
Karena korban tidak mau memberikan uang keamanan ketika ditagih oleh pelaku.
Apalagi, pelaku dikenal warga merupakan anak dari seorang pereman pasar.
Seorang bocah berusia 14 tahun warga Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang ditangkap polisi dan terancam hukuman lima tahun penjara.
Dia ditangkap seusai membacok seorang pedagang di pedestarian Toko Roti Virgin, Kecamatan Pedurungan.
Pembacokan itu dilakukan dengan diawal cekcok saat bocah tersebut meminta uang keamanan kepada para pedagang.
Bocah berusia 14 tahun di Kota Semarang memeras pedagang pempek di Jalan Suryo Kusumo Raya, Kecamatan Pedurungan.
Tak hanya itu, bocah berinisial M itu membacok warga menggunakan parang sepanjang satu meter hingga korban mengalami luka bocor di bagian kepala.
Baca juga: Sebelum APBD 2025 Disahkan, DPRD Tanjungpinang Kunjungan Kerja 3 Hari ke Batam
Kapolsek Pedurungan, Kompol Dina Novitasari mengatakan, bocah itu dijerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman paling lama lima tahun penjara.
"Kami jerat Pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya 5 tahun jika menimbulkan luka berat pada korban," ungkap Kompol Dina Novitasari seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (21/10/2024).
Kejadian itu berawal saat M memalak uang berkedok biaya keamanan terhadap pedagang pempek pada Jumat (18/10/2024) sekira pukul 18.30 atas perintah ayahnya yang bernama Chandra (40).
Namun pedagang itu menolak karena mendengar kabar pungutan liar itu naik yang semula Rp100.000 menjadi Rp200.000 per bulan.
Lalu pedagang itu menyuruh M untuk meminta uang ke Agus, pedagang bensin eceran setempat.
Akhirnya M pulang mengadu ke ayahnya yang dikenal sebagai preman penguasa wilayah setempat.
Lalu ayahnya kembali menghampiri pedagang pempek.
"Saya disuruh bapak minta uang keamanan ke bakul (pedagang) pempek Rp100.000."
"Kata bakul suruh bilang Agus, saya pulang ngampiri bapak dan datang ke tempat pempek."
"Terus Agus datang nantang-nantang, akhirnya saya pulang ambil senjata tajam di bawah kasur," ucap M.
Kemudian terjadi perselisihan antara Agus yang membela pedagang dengan M dan ayahnya Chandra.
Lantaran tidak terima dengan lontaran kata kasar Agus, dia menyabetkan sajam yang dibawa ke kepala Agus hingga darah bercucuran.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Anambas Hari Kamis 24 Oktober 2024, Ada Potensi Berawan Sepanjang Hari
M mengaku telah menarik uang terhadap pedagang setempat sebanyak 5 kali.
Ada dua pedagang yang diperas setiap bulan, yakni pedagang pempek dan odong-odong.
"Biasanya bapak yang minta ke pedagang, saya baru lima kali," ungkap M.
Kompol Dina Novitasari menyebut, sampai saat ini status ayahnya masih sebagai saksi.
Namun dia masih mendalami kasus ini hingga dugaan pemerasan terhadap para pedagang.
Kompol Dina menegaskan, lokasi di pedestarian Toko Roti Virgin itu seharusnya dilarang digunakan untuk pedagang, sehingga status pedagang maupun preman yang menarik pungutan sama-sama ilegal.
Beberapa pedagang mengklam suka rela dengan pungutan itu.
Hanya saja mereka keberatan bila pungutan dinaikkan menjadi Rp200.000.
Lebih lanjut, Kompol Dina telah meminta keterangan kepada tiga pedagang.
Kini sejumlah pedagang lainnya baru bisa hadir untuk dimintai keterangan. (*)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Pembunuhan Sadis, Pria ini Habisi Pacarnya dengan Cara Mengerikan, Paksa Minum Urine Sendiri |
![]() |
---|
Ratusan Orang Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, Jumlah Korban Terus Bertambah |
![]() |
---|
Anggota Polisi Polda Banten Pukul Remaja Pakai Helm Hingga Koma, Kondisi Korban Semakin Kritis |
![]() |
---|
Sisiwi SMP yang Digilir 12 Pria di Semak-semak Ternyata Takut Melapor Karena Diancam Dibunuh |
![]() |
---|
Siswi SMP Digilir 12 Pemuda Selama Dua Bulan, Korban Dirudapaksa di Semak-semak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.