BATAM TERKINI

KEK Tanjung Sauh Bikin Batam Lebih Kompetitif, Bos Panbil Grup: Bisa Serap 200.000 Pekerja

Chairman Panbil Grup Johanes Kennedy Aritonang menyebut KEK Tanjung Sauh akan membuat Batam lebih kompetitif, serap 200.000 pekerja

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/UCIK SUWAIBAH
KEK TANJUNG SAUH - Chairman Panbil Group, Johanes Kennedy Aritonang dan Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto saat ditemui usai Invesment Award 2024, Selasa (22/10/2024). Johanes bicara soal KEK Tanjung Sauh  

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh adalah salah satu proyek besar yang segera berjalan, yang diharapkan menyerap sekitar 200.000 pekerja hingga tahun 2053.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh ini berada di Pulau Tanjung Sauh, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki luas 840,67 hektare.

Kehadiran KEK Tanjung Sauh diharapkan bisa mempercepat penciptaan lapangan kerja.

KEK Tanjung Sauh yang diusulkan oleh PT Batam Raya Sukses Perkasa, memiliki komitmen realisasi investasi Rp199,6 triliun.

Chairman Panbil Group, perusahaan yang akan mengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Tanjung Sauh, Johanes Kennedy Aritonang mengatakan, Batam masih sangat menarik bagi investasi besar. 

KEK Tanjung Sauh, diharapkan menjadi pengembangan wilayah Kota Batam dalam mendukung pengembangan ekonomi wilayah dan ekonomi nasional. 

Baca juga: Mimpi Besar Bos Panbil Group di Proyek Strategis Nasional KEK Tanjung Sauh Batam

"Jadi KEK Tanjung Sauh diproyeksikan mempekerjakan sekitar 200.000 pekerja."

"Kami tengah berinvestasi Rp10 Triliun tahap pertama dengan perkembangan yang ada saat ini," ujar Johanes Kennedy Aritonang , Selasa (22/10/2024).

Menurut Dia, proyek besar ini akan menjadi pilar penting dalam penyediaan lapangan kerja sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri di Batam.

"Dimana untuk memperkuat daya tarik kita, daya saing kita, khususnya di sektor energi," katanya.

Ia menyampaikan, pihaknya tengah bekerja sama dengan PLN untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 300 MW, guna mengatasi proyeksi defisit energi sebesar 2.000 MW hingga tahun 2030.

"Kita melihat iringan dari energi adalah iringan ekonomi dan pertumbuhan industri."

Baca juga: KEK Nongsa Digital Park, Kawasan Ekonomi Khusus di Batam Pusat Digital Indonesia

"Tidak mungkin ada pertumbuhan industri tanpa ditopang pertumbuhan energi," kata Johanes. 

Ia juga mengapresiasi BP Batam atas pengelolaan Bandara Hang Nadim dan pengembangan Pelabuhan Batuampar. 

"Ke depannya kami ingin berkontribusi lebih tinggi lagi, dengan mengembangkan port kontainer di Tanjung Sauh, sehingga nanti port di Batuampar menjadi port domestik," sebutnya.

"Harapan kami, sektor energi, klaster hub, dan logistik hub dapat menjadikan Batam lebih kompetitif," katanya.

Dengan adanya proyek Tanjung Sauh ini, Johanes berharap sinergi antara pemerintah dan pengusaha dapat semakin kuat, terutama dalam menghadapi tantangan daya saing regional.

( tribunbatam.id/ucik suwaibah )

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved