Viral di Medsos, Fenomena Ikan Puyu Berjalan di Rumput, Kejadian di Natuna Kepri

Viral di medsos sejumlah ikan bertebaran pasca hujan deras. Ikan-ikan itu berjalan di rumput. Kejadian ini di Kecamatan Pulau Laut, Natuna, Kepri

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
(ist)
VIRAL - Fenomena Ikan Puyu yang terbawa air hujan dari langit, di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, berjalan di rumput viral di media sosial, baru-baru ini 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Viral di media sosial sebuah video milik warga Natuna yang memperlihatkan fenomena sejumlah ikan berjalan di rumput hingga bertebaran di jalan.

Video viral itu mendapat komentar beragam dari para warganet. Mereka berasumsi ikan-ikan itu sedang berimigrasi.

"Ikan pun tau ya, mereka berimigrasi demi masa depan yang lebih baik," ujar salah satu netizen dengan akun @franscklie889.

Dari informasi yang diterima Tribunbatam.id, fenomena langka itu terjadi di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belum lama ini.

Baca juga: Viral Dugaan Percobaan Begal di Ciptaland Tiban Batam, Polisi Minta Korban Lapor

Fenomena ikan-ikan itu sudah menjadi hal biasa oleh sebagian masyarakat di sana.

Kejadian itu sering terjadi terutama saat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.

Warga biasa menamakan ikan itu dengan sebutan ikan puyu, yang dipercaya jatuh dari langit bersamaan dengan hujan.

Fakta mengejutkan itu muncul setelah Camat Pulau Laut Bambang Erawan membeberkan cerita sebenarnya di balik video yang beredar luas tersebut.

Ia menyebut, fenomena ikan yang berjalan di rumput itu terjadi saat hujan deras yang mengguyur wilayahnya pada 16 Oktober 2024 lalu.

"Hujan pada saat itu sangat deras, mulai dari pagi hingga sore, dan ikan itu jatuh dari langit bersamaan dengan hujan. Kejadian itu sudah sangat sering kami temui," ujarnya, Kamis (24/10/2024).

Bambang mengatakan, Ikan sejenis ikan gabus itu pasca hujan deras akan tersebar di beberapa titik di wilayahnya.

"Jadi ketika hujan sudah reda, ikan-ikan ini bertebaran dan mencari tempat atau sumber air, bahkan banyak warga membantu menempatkan mereka ke sumber air," ujarnya.

Baca juga: Harga Ikan Tongkol di Natuna Masih Tinggi Rp40 Ribu per Kg, Normalnya Rp25 Ribu

Ia dan masyarakat meyakini fenomena ikan itu bersumber dari puting beliung di perairan yang mengangkut hewan-hewan ke langit, kemudian dijatuhkan melalui air hujan. 

"Karena kan dihisap dari bawah ke atas, dan ketika hujan turun ikan itu terbawa airnya," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Birri Fikrudin)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved