BINTAN BANGKIT
Pemkab Bintan Optimistis Kembangkan Salak Sari Intan Jadi Komoditi Unggulan
Ahdi Muqsith optimistis, jika para petani di Bintan membudidayakan salak sari intan dengan maksimal, salak ini bisa jadi komoditi unggulan Bintan
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bintan bakal mengembangkan salak sari intan sebagai komoditi unggulan di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing produk pertanian, memenuhi standar komoditas unggulan Kepri menuju ekspor.
Termasuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian serta mengembangkan tanaman salak sari intan sesuai standar baku,
Kepala DKPP Bintan Sri Heny Utami mengatakan, tujuan sosialisasi ini untuk memperkenalkan dan mempromosikan salak khas ini, agar lebih dikenal dan dapat bersaing dalam perdagangan kancah internasional.
Baca juga: Pemkab Bintan Kembangkan Sentra Fashion di SKL Usai Sukses Sentra Kerupuk
Di momen ini, diharapkan para petani salak di Bintan bisa lebih berpartisipasi dalam meningkatkan produk yang dihasilkan.
"Hal ini untuk memenuhi permintaan pasar sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani di Bintan," katanya.
Plt Bupati Bintan Ahdi Muqsith mengatakan, salak sari intan merupakan komoditas andalan dan unggulan Bintan dari sektor pertanian.
Sebagaimana diketahui, sudah dilakukan pendaftaran sebagai produk Indikasi Geografis (IG) ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Pada 19 Agustus 2024 lalu, melalui komoditi salak sari intan ini telah diterima penghargaan pada saat puncak acara HUT Kemenkumham" ujarnya, Rabu (30/10/2024).
Meski demikian, harus diakui masih terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, salah satunya terkait pengembangan.
Salak sari intan masih sedikit dan cukup sulit ditemukan di pasaran, karena luas pengembangan lahannya masih kecil yaitu 6 hektare.
Sementara yang sudah menghasilkan buah baru mencapai 2 hektare lebih.
Dari hasil panen tersebut, fakta lapangan didapat bahwa masih sangat kurang dalam memenuhi kebutuhan pasar.
Salak yang dipasarkan masih beredar di wilayah Bintan dan Tanjungpinang, sementara permintaan dari Batam, Medan bahkan Singapura cukup tinggi dan belum bisa terpenuhi.
Baca juga: Pemkab Bintan Gelar CBIB, Dukung Produktivitas Pembudidaya Ikan bagi Nelayan
Plt Bupati Bintan optimistis, jika para petani di Bintan membudidayakan salak sari intan dengan maksimal, maka kesejahteraan akan meningkat.
Pemerintah Kabupaten Bintan sendiri senantiasa memberi dukungan lewat berbagai upaya yang bisa dilakukan, mulai dari memberi bantuan pupuk, bibit hingga mesin-mesin pertanian.
Pemerintah Kabupaten Bintan saat ini juga telah memiliki UPTD perbenihan dan perbibitan sebagai sumber penghasil benih tanaman.
Untuk pupuk dan sarana produksi lainnya, setiap tahun Pemda mengalokasikan anggaran.
Dengan sinergi ini diharapkan produk salak sari intan benar-benar menjadi produk unggulan Bintan dan dapat dijadikan oleh-oleh setiap tamu yang berkunjung. (*/TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
RSUD Bintan Segera Miliki Gedung Poliklinik Baru, Roby Kurniawan: Ini Investasi Kemanusiaan |
![]() |
---|
Bangkitkan Energi Positif, 34 Pejabat Eselon ll Bintan Belajar Training ESQ Saat Retret |
![]() |
---|
Bupati Bintan Raih 3 Penghargaan, di Antaranya TOP Pembina BUMD Awards 2025 |
![]() |
---|
300 Pelari Ikut Tropical Night Run 2025, Lari Malam Melewati Rute Industri di Bintan Kepri |
![]() |
---|
Indofood Bintan Triathlon 2025 Targetkan 1000 Peserta Lokal dan Mancanegara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.