PILKADA KEPRI 2024

Isu Maritim di Debat Pilkada Kepri, Ansar Ingin Berbasis Regulasi, Rudi Singgung PSN

Isu maritim jadi pembahasan di sesi kedua debat Pilkada Kepri 2024. Ansar dan Rudi sampaikan pemahaman mereka soal pemanfaatan potensi maritim

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Beres Lumbantobing
DEBAT PILKADA KEPRI - Paslon nomor urut 1 Ansar-Nyanyang dan paslon nomor urut 2, Rudi-Rafiq saat debat Pilkada Kepri 2024 di Radisson Golf and Convention Center Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.idDebat Pilkada Kepri 2024 berlangsung penuh warna, Sabtu (2/11/2024) di Radisson Golf & Convention Center Batam

Dalam sesi debat ini, para pasangan calon (paslon) beradu argumen tentang isu-isu strategis, termasuk potensi maritim yang menjadi salah satu topik utama. Apalagi Kepri dikenal dengan potensi maritimmya. 

Pada materi kedua yang membahas potensi maritim, calon Gubernur Kepri Muhammad Rudi memberikan pandangan, dirinya dan Aunur Rafiq akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat. 

Hal itu untuk memaksimalkan potensi maritim demi kesejahteraan rakyat Kepri. 

Baca juga: Debat Pilkada Kepri Berlangsung Sengit, Ansar dan Rudi Adu Gagasan terkait Kebutuhan Gen Z

“Sebagai Gubernur, jika terpilih nantinya kami akan mengembangkan potensi maritim yang ada dan menjadikannya penggerak utama ekonomi masyarakat," ujar Rudi.

Sementara itu, calon Gubernur Kepri Ansar Ahmad menekankan pentingnya pemanfaatan potensi maritim Kepri yang berbasis regulasi. 

Menurut Ansar, pembangunan harus berlandaskan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWPK) yang tepat, di samping PP 41. 

“Jika wilayah cocok untuk kawasan industri, maka kita dorong ke arah itu. Demikian pula jika cocok untuk pariwisata, kita akan mengembangkannya sebagai destinasi wisata," kata Ansar. 

Ia menambahkan, pihaknya akan memberikan insentif bagi investor demi memperkuat perekonomian daerah, seraya memanfaatkan kekuatan ekonomi lokal untuk menarik lebih banyak investasi.

Menanggapi pernyataan Ansar, Rudi memberikan pandangan kritis mengenai pemahaman regulasi. Ia menyatakan bahwa PP 41 tidak hanya berlaku di Batam, tetapi juga mencakup Bintan dan Tanjung Balai Karimun.

Rudi juga menyoroti bahwa kebijakan perlu difokuskan untuk kemajuan ekonomi masyarakat Kepri. 

“Betul, di mana ada gula, ada semut. Namun, yang penting adalah bagaimana kita menyediakan ‘gula’ itu di Batam, Bintan, dan Tanjung Balai Karimun," kata Rudi. 

Baca juga: Hadapi Debat Pilkada Kepri Hari Ini, Nyanyang Sempatkan Makan Siang dengan Istri

Ia menegaskan bahwa jika terpilih, mereka akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk menjadikan kabupaten dan kota di Kepri sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), yang diharapkan dapat menarik investasi lebih banyak dan merata di seluruh wilayah Kepri.

Debat ini memancing antusiasme para pendukung dan warga yang menyaksikan. Terutama dalam melihat bagaimana para calon memaparkan solusi untuk memaksimalkan potensi maritim Kepri sebagai sumber kesejahteraan bagi rakyat. 

Jawaban dan tanggapan yang disampaikan masing-masing calon diharapkan dapat memberi gambaran kepada masyarakat dalam menentukan pilihan mereka pada Pilkada Kepri, 27 November 2024 mendatang. (TRIBUNBATAM.ID/bereslumbantobing)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved