BATAM TERKINI
Permohonan Melalui MPaspor di Batam Selalu Penuh, Masyarakat Diimbau Beralih ke Paspor Elektronik
Permohonan paspor di Batam melalui aplikasi mPaspor, membuat layanan ini sering kali penuh. Akibatnya, masyarakat sulit mendapatkan jadwal pengajuan
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia, membuat banyaknya masyarakat yang antusias mengajukan paspor.
Permohonan paspor di Batam melalui aplikasi mPaspor, membuat layanan ini sering kali penuh.
Akibatnya, masyarakat sulit mendapatkan jadwal pengajuan, terutama bagi yang membutuhkan paspor.
Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Kharisma Rukmana, mengatakan bahwa kepenuhan permohonan ini lebih sering terjadi pada paspor biasa.
"Mungkin itu yang paspor biasa yang sering penuh. Kalau pembukaan kuota, lebih banyak paspor elektronik atau e-paspor. Memang ada arahan dari Ditjen Imigrasi untuk mempercepat penerbitan paspor elektronik," ujar Kharisma Rukmana, Minggu (3/11/2024)
Ia menambahkan hingga November 2024, Kantor Imigrasi Batam membuka kuota harian dengan komposisi 60 persen untuk paspor elektronik dan 40 persen untuk paspor biasa.
"Di Kanim Batam Center, kuota per hari mPaspor adalah 200, terdiri dari 160 paspor elektronik dan 40 paspor biasa. Selain itu, ada kuota prioritas 50, percepatan 20 untuk walk-in, dan 10 dari mPaspor, totalnya 280 per hari. Sedangkan di Unit Layanan Paspor (ULP) ada total 150 kuota per hari," sebutnya.
Ia menuturkan pada 13 Desember 2024 nanti, jumlah kuota paspor elektronik akan ditingkatkan menjadi 80 persen sesuai arahan Ditjen Imigrasi.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih banyak menggunakan paspor elektronik karena memang ada kelebihan-kelebihan di paspor elektronik," tambahnya.
Mengenai imbauan pembuatan epaspor, ditanya apa kelebihan yang dimiliki E-paspor, ia menjawab
"Fiturnya lebih canggih karena ada chipnya, penyimpanan data lebih aman, untuk pengajuan visa lebih mudah karena menjadi standar paspor di seluruh dunia, kemudian sulit dipalsukan," kata Kharisma.
Selain itu, pemilik paspor elektronik dapat menikmati fasilitas bebas visa ke Jepang hanya dengan mendaftarkan paspornya di Kedutaan Jepang.
"Jadi menggunakan paspor elektronik tidak perlu apply visa, dia cuma mendaftarkan paspornya saja ke kedutaan Jepang," imbuhnya.
Dengan peningkatan kuota paspor elektronik, diharapkan layanan pembuatan paspor di Batam semakin efektif.
Serta memudahkan masyarakat dan mengurangi penumpukan permohonan di aplikasi mPaspor.
Sebagai informasi sebelum kenaikan tarif permohonan paspof pada 17 Desember 2024 nanti.
Untuk permohonan paspor elektronik, dikenakan biaya sebesar Rp 650.000 sedangkan untuk yang non elektronik sebesar Rp 350.000. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Rakernis Intelkam Polda Kepri, Kapolda Soroti Isu PMI Ilegal dan Ancaman Siber |
![]() |
---|
1.980 CPNS dan PPPK Kota Batam Terima SK Pengangkatan |
![]() |
---|
Wings Air Layani Rute Penerbangan Batam, Dabo Singkep dan Singkawang |
![]() |
---|
Satreskrim Polresta Barelang Masih Pelajari Hasil Autopsi Mayat Tatap Limbong |
![]() |
---|
Sempat Viral Pria Acungkan Parang di Bengkong Harapan, Warga Batam Sesalkan Kasus Berujung Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.