Data BPS Kepri Ungkap Kunjungan Wisman Tahun 2024, Gubernur Pasang Target Tahun 2025

Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau (BPS Kepri) menyampaikan data perkembangan inflasi hingga kunjungan Wisman selama tahun 2024.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Endra Kaputra
BPS KEPRI - Kepala Bada Pusat Statistik (BPS) Kepri, Margaretha Ari Anggorowati. Ia mengungkap data kunjungan wisman ke Provinsi Kepulauan Riau selama Januari hingga November 2024. 

TRIBUNBATAM.id, KEPRI - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan data kunjungan wisman selama tahun 2024.

Data BPS Kepri terkait kunjungan wisman ini mereka himpun selama Januari hingga November 2024.

Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati mengungkap jika jumlah kunjungan wisman pada November 2024 mencapai 138.873 orang,

Jumlah kunjungan wisman ke Kepri ini meningkat 5,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara kumulatif, dari Januari hingga November 2024, Kepri menerima 1.471.449 kunjungan wisatawan mancanegara.

Baca juga: Cara Pemko Tanjungpinang Sambut Wisman, Optimistis Kunjungan Naik di 2025

Wisman asal Singapura mendominasi jumlah kunjungan ke Kepri dengan 50,6 persen dan wisman asal Malaysia dengan 20,9 persen. 

Tak hanya data kunjungan wisman ke Kepri tahun 2024, BPS Kepri juga mengungkap perkembangan inflasi pada tahun lalu.

Margaretha Ari Anggorowati menjelaskan, bahwa inflasi di Provinsi Kepri pada Desember 2024 secara bulanan tercatat sebesar 0,68 persen, didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah, santan segar, dan telur ayam ras. 

Secara tahunan, inflasi Kepri mencapai 2,09 persen yang masih berada dalam kisaran aman sesuai target nasional sebesar 2,5 persen ±1 persen. 

“Kami mencatat bahwa kendali inflasi di Kepri cukup baik sepanjang tahun 2024, berkat sinergi antara pemerintah daerah, OPD, dan sektor swasta,” ungkapnya. 

Baca juga: BPS Kepri Ungkap Kunjungan Wisman Hingga September 2024 Tertinggi Sejak 4 Tahun Lalu

Ia juga memaparkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2024 tercatat sebesar 104,63, naik 0,87 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

“Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan pendapatan petani, khususnya di subsektor tanaman perkebunan rakyat, yang mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,28 persen,” tambahnya.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memberikan apresiasi atas laporan komprehensif yang disampaikan oleh BPS Kepri

Ansar Ahmad menekankan pentingnya data statistik sebagai landasan kebijakan strategis pemerintah. 

“Angka-angka statistik ini bukan hanya informasi, tetapi harus menjadi alat evaluasi bagi setiap OPD untuk mendalami dan merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran,” tegasnya.

Gubernur Kepri juga menyoroti keberhasilan Kepri dalam menjaga stabilitas inflasi pada angka 2,09 persen yang masih dalam batas aman.

Baca juga: BPS Kepri Rilis Data Inflasi September 2024, Kenaikan Biaya Sewa Rumah Salah Satu Penyebab Inflasi

“Inflasi ini penting karena berkorelasi langsung dengan daya beli masyarakat. Meski angka pertumbuhan ekonomi tinggi, jika inflasi tidak terkendali, daya beli masyarakat akan tergerus,” ujarnya. 

Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang telah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Kepri.

Salah satu kebijakan yang memberikan dampak signifikan adalah program pemberian SPP dan paket seragam gratis untuk anak sekolah, yang berhasil mengurangi tekanan biaya pendidikan pada masyarakat. 

Selain itu, program ketahanan pangan dan hemat pangan juga menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas harga komoditas pokok, seperti cabai dan beras.

Mulai tahun 2025, Pemprov Kepri juga meluncurkan program pemberian iuran BPJS untuk petani setelah sebelumnya diberikan untuk nelayan, serta memperkuat layanan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). 

Baca juga: Gubernur Kepri Bersama Wamenpar RI Sambut Wisman 2025 di Lagoi Bintan

Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan perlindungan sosial, tetapi juga mendorong kesejahteraan petani dan nelayan.

Sehingga nilai tukar petani tetap stabil di atas angka 100. 

Di sektor pariwisata, Gubernur Ansar menyatakan optimismenya terhadap pemulihan industri ini pasca-pandemi. 

“Kita harus bekerja keras agar angka kunjungan wisatawan dapat kembali seperti di tahun 2019, yang hampir mencapai 2,86 juta kunjungan. Ini adalah target yang harus kita capai bersama,” tegasnya. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved