BPS Kepri Rilis Data Inflasi September 2024, Kenaikan Biaya Sewa Rumah Salah Satu Penyebab Inflasi

BPS Provinsi Kepulauan Riau merilis data inflasi untuk bulan September 2024, kenaikan Biaya Sewa Rumah menjadi salah satu penyebab inflasi

Editor: Mairi Nandarson
Tribunbatam.id/Aminuddin
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepri, Suryono berfoto bersama dalam acara Seminar 

Laporan Wartawan Tribunbatam.id, Batam, Aminuddin

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau merilis data inflasi bulan September 2024.

Terjadi inflasi sebesar 0,14 persen (mtm) yang ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,17 pada Agustus 2024 menjadi 106,32 pada September 2024.

Secara spasial, Kota Batam mencatatkan inflasi tertinggi di Provinsi Kepri yaitu sebesar 0,18 persen (mtm). Kabupaten Karimun menyusul dengan inflasi 0,02 persen (mtm).

Di sisi lain, Kota Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,05 persen (mtm). 

"Inflasi month-to-month (mtm) Provinsi Kepulauan Riau bulan September 2024 sebesar 0,14 persen, inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,17 pada Agustus 2024 menjadi 106,32 pada September 2024," kata Kepala BPS Provinsi Kepri, Arif Bastari.

Inflasi tahunan (yoy) Provinsi Kepri tercatat sebesar 2,52 persen dan inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 1,11 persen.

Baca juga: Hari Pertama Jabat Plt Gubernur, Marlin Agustina Membuka High Level Meeting Pengendalian Inflasi

Laju inflasi tahunan masih berada di bawah target nasional yang ditetapkan sebesar 3±1 persen.

Berdasarkan analisis BPS, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/kontribusi terbesar terhadap inflasi September 2024 adalah kelompok pendidikan.

Soal itu, Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Suryono juga memberikan tambahan.

Dikatakan dia, inflasi pada September 2024 didorong oleh beberapa faktor.

Kelompok pendidikan memberikan andil sebesar 0,06 persen (mtm) sejalan dengan meningkatnya tarif akademi/perguruan tinggi. 

"Pendorong inflasi juga berasal dari Kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,03 persen (mtm) terutama didorong oleh kenaikan komoditas sayuran antara lain bayam, kangkung, dan sawi hijau," katanya.

Baca juga: Jarang Digelar, Pasar Malam di Bataliyon Natuna Ramai Dikunjungi Warga, Penasaran Wahana Rumah Hantu

Faktor pendorong inflasi lainnya berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil sebesar 0,03 persen (mtm).

Kenaikan terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya sewa rumah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved