Harga Santan di Tanjungpinang Naik, Pedagang Sebut Imbas Dampak Ekspor Kelapa

Harga santan di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, naik signifikan. Pedagang mengungkap sebab naiknya harga santan di ibu kota Kepri ini.

Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yuki Vegoeista
HARGA SANTAN DI TANJUNGPINANG - Jual beli santan kelapa di Kilometer 10, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (14/1/2025). Harga santan di ibu kota Kepri ini terpantau naik. Pedagang menyebut hal ini disebabkan karena dampak ekspor kelapa. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Harga santan di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) naik cukup signifikan dalam beberapa minggu terakhir. 

Pedagang di Tanjungpinang kini menjual santan dengan harga Rp30 hingga Rp35 ribu per kilogram.

Harga santan di Tanjungpinang ini jauh di atas harga normal yang biasanya berkisar Rp20 hingga Rp22 ribu per kilogram.

Novrita, seorang pedagang santan di Batu 10 Tanjungpinang menjelaskan bahwa kenaikan harga santan ini disebabkan oleh tingginya harga kelapa bulat. 

"Kalau dulu harga kelapa cuma Rp4 ribu per buah, sekarang sudah jadi Rp8 ribu. Jadi harga santan ikut naik," jelasnya, Selasa (14/01/2025).

Baca juga: Harga Kelapa Santan di Tanjungpinang Naik Drastis, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Ia menambahkan bahwa harga kelapa bulat dari Natuna naik akibat permintaan ekspor yang tinggi, khususnya ke Malaysia.

Bambang, pedagang santan lain di Jalan Kuantan, juga mengakui hal serupa. Ia terpaksa menjual santan dengan harga Rp35 ribu per kilogram karena biaya pembelian kelapa bulat yang terus meningkat. 

"Meskipun mahal, masih ada yang beli. Tapi kami sebagai pedagang juga merasakan dampaknya karena modal jadi lebih besar," katanya.

Pedagang makanan di Tanjungpinang turut mengeluhkan kenaikan harga ini. Banyak dari mereka merasa keberatan karena biaya produksi jadi lebih tinggi. 

"Modal jadi lebih besar. Harapannya harga tidak naik lagi," ujar salah satu pedagang makanan.

Baca juga: Dua Kali Gagal Tes TNI, Pemuda di Lingga Kini Jalani Bisnis Santan Kelapa, Omzetnya Jutaan

Kenaikan harga santan ini diperkirakan masih akan berlanjut, terutama menjelang bulan puasa dan Idul Fitri 2025, ketika kebutuhan santan biasanya meningkat. (TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved