VIRAL BUAYA LEPAS DI BATAM

Nelayan Batam Cemas Buaya Lepas dari Penangkaran saat Berburu Ikan Dingkis Menjelang Imlek

Nelayan Batam cemas ancaman buaya lepas dari penangkaran saat berburu ikan dingkis menjelang imlek.

TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
Nelayan Batam berburu ikan dingkis di kelong meski ancaman buaya lepas dari penangkaran Pulau Bulan mengintai. Foto diambil Sabtu (18/1/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Nelayan Batam dihantui rasa cemas saat berburu ikan dingkis yang harganya fantastis menjelang imlek setelah insiden buaya lepas dari penangkaran Pulau Bulan.

Harga ikan dingkis menjelang imlek mencapai Rp 100 ribu per kilogram membuat nelayan di Batam makin giat berburu di kelong, meski dengan ancaman buaya lepas dari penangkaran.

Nelayan pesisir Bulang, seperti Mazlan dari Pulau Air mengaku waswas saat harus turun ke air. 

“Kalau memperbaiki kelong, kami harus menyelam dan menyedot ikan. Tapi sekarang ngeri karena ada buaya. Kadang mereka muncul tiba-tiba di dekat perairan,” ungkapnya.

Meski begitu, nelayan tetap berusaha memanfaatkan momen Imlek ini karena ikan dingkis hanya bertelur setahun sekali, tepat pada musim perayaan. 

“Kalau momen ini dilewatkan, kami rugi besar. Pendapatan utama kami memang dari ikan dingkis saat Imlek,” tambah Mazlan.

 

 

Para nelayan berharap pemerintah dapat segera turun tangan membantu menangkap buaya yang masih berkeliaran agar aktivitas mencari ikan bisa kembali berjalan aman. 

Dengan waktu yang semakin dekat menuju puncak perayaan Imlek, para nelayan harus mempertaruhkan keselamatan mereka demi memenuhi permintaan pasar yang melonjak tajam.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Batam, Yudi Atmaji mengimbau para nelayan agar selalu membawa teman ketika turun melaut, terutama saat memperbaiki atau menyedok ikan di dalam kelong. 

“Kami sadari, ikan dingkis memang menjadi incaran karena harganya terus naik. Namun, kami mengingatkan agar nelayan tidak bekerja sendirian, apalagi saat menyelam di kelong. Ini penting untuk keselamatan mereka,” ujar Yudi, Sabtu (18/1).

Menurut Yudi, lonjakan harga ikan dingkis tidak hanya dipicu permintaan lokal, tetapi juga peningkatan permintaan dari negara tetangga. 

Baca juga: Kata Akademisi Soal Buaya Lepas di Batam Gegara Pagar Penangkaran Pulau Bulan Jebol

Namun, kondisi cuaca buruk dan ancaman buaya lepas membuat hasil tangkapan nelayan berkurang.

Hingga kini, sedikitnya sudah ada 10 buaya yang berhasil ditangkap di wilayah perairan Batam, mulai dari Belakang Padang hingga Bintan. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved