PILKADA KEPRI 2024
Batam Paling Rendah, Partisipasi Pilkada 2024 di Kepri Turun Cuma 54 Persen
Angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 di Kepri mengalami penurunan, hanya 54 persen.
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Angka partisipasi pemilih Pilkada 2024 di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penurunan.
Dari 70 persen pada Pilkada 2020, partisipasi Pilkada Kepri di 2024 hanya mencapai 54 persen.
Sementara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, angka partisipasi pemilih mencapai 80 persen.
Hal ini tentu menjadi perhatian KPU Provinsi Kepri, yang tengah menyusun evaluasi untuk mengetahui penyebabnya.
Baca juga: Kepala Kesbangpol Kepri Hadiri Rapat Pleno Pemenang Pilkada Kepri 2024
"Memang menurun, kita akan melakukan evaluasi apa penyebab partisipasi itu menurun," ujar anggota KPU Kepri, Ferry Muliadi Manalu, baru-baru ini di Batam.
Dari data sementara terhadap tujuh kabupaten/kota di Kepri, KPU menemukan beberapa faktor penyebab angka partisipasi Pilkada Kepri menurun.
"Yang kami lihat, ada faktor cuaca di hari H, dan ada juga faktor bahwa Pilkada itu kan kepentingan daerah. Kalau pemilih mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di luar Kepri, nggak mungkin harus balik dari Jawa atau Riau, sementara waktu terbatas. Bukan waktu yang diliburkan itu panjang," sambungnya.
Ia menambahkan, pada pemilu legislatif dan pilpres yang lalu, partisipasi mahasiswa lebih tinggi karena waktunya bertepatan dengan libur kampus.
"Kalau kemarin pemilu Pileg Pilpres dibuat Februari itu waktu libur kampus. Jadi mahasiswa yang dari luar itu bisa menggunakan hak pilihnya," ungkapnya.
Menanggapi usulan agar Pilkada tidak digelar bersamaan dengan Pileg dan Pilpres, anggota KPU Kepri setuju jika waktu penyelenggaraan dipisahkan.
"Kalau saya pribadi setuju untuk diadakan tidak di tahun yang sama, untuk waktunya dibagi dalam rentang yang tidak terlalu berdekatan dan terburu-buru," kata dia.
Namun, di satu sisi ia juga memahami alasan pemerintah menetapkan pemilu serentak.
"Pemerintah membuat serentak itu kan salah satunya biar selesai tugas, dan korelasi antara pemerintah daerah dengan presiden sejalan. Jadi mereka berada di start yang sama. Presiden kita start dari Oktober, nah gubernur ini kan start-nya dari Februari. Nah ini sebenarnya yang mau diseragamkan, segala macam program itu bisa dijalankan secara bersama," tutupnya.
Baca juga: Dana Kampanye Pilkada Kepri 2024, Rudi-Rafiq Habis Rp5,5 Miliar, Ansar-Nyanyang?
Dari 7 kabupaten kota di Kepri yang melaksanakan Pilkada, hanya Batam yang presentase partisipannya tidak mencapai 50 persen, dan Natuna menjadi Kabupaten dengan presentase partisipan tertinggi.
1. Bintan : 61,31 persen
2. Karimun : 55,94 persen
3. Natuna : 84,10 persen
4. Lingga : 73,96 persen
5. Kepulauan Anambas : 81,57 persen
6. Batam : 48,56 persen
7. Tanjungpinang : 56,78 persen. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Daftar Kepala Daerah Kepulauan Riau Ikut Retret di Magelang, Lis Darmansyah Manut Instruksi PDIP |
![]() |
---|
Rekam Jejak Raja Ariza Wakil Wali Kota Tanjungpinang Dilantik 20 Februari 2025, Intip Janji-janjinya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Lis Darmansyah Wali Kota Tanjungpinang Dilantik 20 Februari 2025, Ini Visi Misinya |
![]() |
---|
Daftar Kepala Daerah Terpilih se-Kepulauan Riau Dilantik 20 Februari 2025, 3 Daerah Dapat Putusan MK |
![]() |
---|
Daftar Kepala Daerah di Kepulauan Riau Sudah Dapat Putusan MK, Laporan Batam dan Bintan Tidak Jelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.