BERITA VIRAL

Video Bu Guru Salsa dari Jember Tuai Kritik Keras, Coreng Dunia Pendidikan

Salsabila Rahma seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Jember, Jawa Timur menuai kritik setelah videonya berdurasi 5 menit viral di media s

ist
BU GURU SALSA: Nama Bu Guru Salsa beberapa pekan belakangan ini jadi perbincangan publik usai tersandung isu miring karena videonya viral. Beginilah nasibnya kini, ternyata ia lulus berkas PPPK. 

TRIBUNBATAM.id - Video tak senonoh bu Guru Salsa menjadi heboh.

Salsabila Rahma seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari Jember, Jawa Timur menuai kritik setelah videonya berdurasi 5 menit viral di media sosial.

Salsa ternyata lulus berkas Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Nama guru perempuan tersebut masuk 3.844 pelamar yang lulus seleksi administrasi PPPK Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Pra Sanggah. 

Tampak, perempuan ini mengambil formasi tenaga teknis administrasi perkantoran di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ambulu, Jember. 

Hal tersebut berdasarkan hasil seleksi berkas PPPK Pengumuman Nomor:800.1.2.2/664/35.09.414/2025 yang ditandatangani Plt Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman pada 13 Februari 2025.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Jember, Mufid meminta, Dinas Pendidikan (Dispendik) segera mengambil langkah tegas.

"Dan di dalam seleksi (PPPK) harus berhati-hati, jangan sampai diulangi," ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Minggu (23/2/2025).

Menurutnya, munculnya video tak senonoh guru perempuan tersebut telah mencoreng dunia pendidikan.

Sebab dikhawatirkan akan dicontoh anak didiknya.

"Karena guru kan digugu (dipatuhi) dan ditiru, dan harus jadi teladan bagi murid-muridnya," papar Mufid. 

Mufid menilai, adanya video tak senonoh guru menambah masalah dalam sistem pendidikan di Jember, di tengah pemerintah melakukan efisiensi anggaran. 

"Kebijakan pemerintah efisiensi dan sekarang ditambah adanya oknum guru," ujarnya. 

Legislator PKB ini menilai, jika organisasi perangkat daerah (OPD) tidak mengambil langkah dalam masalah ini, akan terjadi insiden buruk terhadap masa depan pendidikan. 

"Di tengah perjuangan teman-teman honorer. Kalau ini tidak segera dibereskan akan menambah persoalan," ujar Mufid.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved