10 Remaja Terlibat Perang Sarung di Natuna Diamankan Polisi, Buat Surat Perjanjian di Depan Orangtua

Laporan Wartawan Tribun Batam, Birri Fikrudin

TRIBUNBATAM.id, NATUNA – Polres Natuna mengamankan sejumlah remaja yang kedapatan melakukan perang sarung di sejumlah lokasi di wilayah Kecamatan Bunguran Timur, Minggu (9/3/2025) dini hari. 

Aksi yang kerap dilakukan saat bulan Ramadhan ini dinilai berbahaya, dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.  

Kapolres Natuna melalui Kasi Humas Polres Natuna, Iptu Sukamto Manulang menegaskan, perang sarung merupakan kegiatan yang dilarang, yang dapat memicu bentrokan dan mengganggu ketertiban umum.  

"Kami mengimbau kepada para remaja agar tidak melakukan perang sarung, karena selain berbahaya, aksi ini juga dilarang" ujarnya kepada tribunbatam.id.

Polisi sebelumnya telah rutin melakukan patroli di berbagai wilayah, untuk mencegah aksi serupa selama bulan Ramadhan. 

Namun, masih ada kelompok remaja yang nekat melakukan perang sarung, dengan menggunakan sarung yang seharusnya dipakai untuk ibadah, tapi dipakai sebagai alat bertarung. 

Sebagai tindakan, remaja yang diamankan diberi peringatan keras dan diminta membuat pernyataan tertulis di hadapan orangtua mereka, serta Ketua RT setempat. 

Baca juga: Tantangan Bupati Baru Natuna, Utang Rp180 M dan Rasionalisasi Anggaran, Cen Sui Lan: Ini Tak Mudah

"Setelah itu, mereka dikembalikan kepada keluarga masing-masing."

"Untuk remaja yang diamankan itu sebanyak 10 orang," tambah Iptu Sukamto.

Polres Natuna juga mengingatkan para orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama selama bulan Ramadhan, guna mencegah terjadinya perilaku negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan. 

( tribunbatam.id/birrifikrudin )