AKSI DAMAI NAKES DI NATUNA
Bupati Natuna Cari Solusi Pembayaran TPP ASN hingga Nakes Tetap Kawal Tuntutannya
Bupati Natuna upayakan pembayaran TPP dan bakal tinjau ulang pemotongan. Nakes tetap kawal tuntutan hingga keputusan resmi.
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id – Setelah aksi damai yang digelar ratusan tenaga kesehatan (Nakes) di depan Kantor Bupati Natuna, akhirnya ada titik terang dari hasil audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Senin (10/3/2025).
Di hadapan para peserta aksi, Sekda Natuna Boy Wijanarko Varianto, yang mewakili Bupati Cen Sui Lan menyampaikan, Pemkab Natuna berupaya mencairkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) November 2024, dengan mengandalkan dana tunda salur dari provinsi dan pusat.
Meski ada kepastian mengenai pembayaran TPP November, nasib TPP Desember 2024 dan pemangkasan TPP sebesar 35 persen masih belum menemui kejelasan.
Bupati Natuna berjanji akan meninjau ulang kebijakan pemotongan tersebut, namun belum ada keputusan pasti kapan dan bagaimana revisi tersebut akan dilakukan.
Baca juga: Polres Natuna Kerahkan 160 Personel Kawal Aksi Damai Nakes di Depan Kantor Bupati
Sekda Natuna mengatakan, Pemkab saat ini tengah menunggu pencairan dana sebesar Rp17 miliar lebih dari provinsi.
Jika dana tersebut masuk, maka TPP November 2024 akan segera dibayarkan.
"Ibu Bupati akan upayakan yang November dulu, karena kondisi keuangan daerah terbatas. Saat ini masih ada Rp86 miliar dana kurang bayar atau tunda salur yang belum masuk dari pusat," kata Boy.
Namun, pembayaran TPP Desember 2024 masih belum bisa dipastikan karena keterbatasan anggaran.
"Pembayaran ini berlaku untuk seluruh ASN di Pemkab Natuna, bukan hanya Nakes," tambahnya.
Terkait kebijakan pemotongan TPP yang telah diberlakukan sejak Januari 2025, Bupati Natuna Cen Sui Lan yang baru menjabat itu, akan meninjau ulang formulasi dan besaran pemotongan.
Bupati Natuna memahami, bahwa tenaga kesehatan memiliki risiko tinggi dalam pekerjaannya, dan akan mempertimbangkan masukan dari mereka.
"Bupati akan meninjau ulang kebijakan pemotongan ini. Beliau belum bisa berjanji kapan akan ada perubahan. Tapi akan segera ditindaklanjuti yang sudah dibahas hari ini dan dikaji bersama tim keuangan daerah," kata Boy
Sementara itu Koordinator aksi, dr Christeven mengatakan, tenaga kesehatan masih akan terus mengawal langkah pemerintah, hingga ada keputusan resmi.
"Kami mengapresiasi keterbukaan Ibu Bupati dalam menerima aspirasi kami. Pada intinya kami menuntut dua hal utama. Pertama, tidak adanya pemotongan TPP khususnya bagi tenaga kesehatan. Kedua, pembayaran TPP yang tertunda, terutama November dan Desember 2024," ujarnya kepada awak media.
Meski Bupati Natuna telah memastikan bahwa TPP November akan dibayarkan, para Nakes tetap berharap agar pembayaran Desember juga segera terealisasi.
Baca juga: Nakes di Natuna Gelar Aksi Damai, Tuntut Pembayaran TPP 4 Bulan, Tolak Ada Pemotongan
"Dari hasil pertemuan tadi, pemangkasan TPP beliau belum bisa berjanji untuk tidak dipotong, tapi Bupati akan segera meninjau ulang. Dan kami berharap tidak adanya pemotongan, karena TPP yang kami terima selama ini pun sudah terbilang kecil," katanya.
Menurutnya, pihaknya akan tetap mengawal kebijakan dari pemerintah.
Selain itu, mereka juga mendukung dan memberi kesempatan kepada Bupati Cen Sui Lan, untuk memperbaiki situasi yang ada.
"Kami memahami kondisi keuangan daerah, tetapi kami juga tahu bahwa Inpres Nomor 1 Tahun 2025, tentang efisiensi anggaran tidak menyentuh belanja pegawai, terutama sektor kesehatan. Ini yang menjadi dasar perjuangan kami," tegas dr Christeven.
Kini, Bupati Natuna di hadapkan dengan utang daerah sebesar Rp180 miliar lebih, yang juga menjadi salah satu penyebab utama pemotongan TPP. (TRIBUNABATAM.id/Birri Fikrudin)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.