Sebanyak 46 Titik Lampu Colok dan Hias Akan Menyala Malam Tujuh Likur di Karimun

Puluhan lampu colok dan lampu hias elektrik akan memeriahkan Malam Tujuh Likur di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Prawira Maulana
tribunbatam.id/istimewa
PENILAIAN Festival Lampu Colok oleh dewan juri di salah satu kecamatan di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), beberapa waktu lalu 

Laporan wartawan Tribun Batam, Yeni Hartati

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Puluhan lampu colok dan lampu hias elektrik akan memeriahkan Malam Tujuh Likur di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Lampu colok menjadi tradisi masyarakat yang berada di kabupaten yang berjuluk 'Bumi Berazam' dan salah satu wisata religi saat Ramadan tiba.

Apalagi kali ini, ditambah lampu modern atau lampu hias juga akan menghiasi dengan penuh warna-warni dari pantulan LED Strip.

Biasanya, lampu colok dan lampu hias ini akan mulai menyala pada malam tujuh likur atau pada malam 27 Ramadan.

Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Karimun, Ahadian Zulseptriadi mengatakan saat ini terdapat puluhan titik dari peserta yang berpartisipasi tahun ini.

"Ada 46 titik dari jumlah peserta yang berpartisipasi. Untuk tahun ini 15 titik lampu colok dan 31 titik lampu hias atau elektrik," ujar Ahadian Zulseptriadi, Kamis (20/3/2024).

Ahadian manambahkan untuk penilaian akan dibagi dalam beberapa lokasi oleh dewan juri dan akan berakhir pada 26 Maret mendatang.

Hal itu juga di sejalankan dengan Opening Ceremony langsung oleh Bupati Karimun Iskandarsyah.

"Nanti di malam tujuh likur atau tanggal 26 Maret itu ada opening ceremonynya oleh Bupati. Untuk lokasi acaranya nanti kami kabarkan selanjutnya," ujarnya.

Selain itu, bagi para peserta juga diwajibkan untuk menyalakan lampu colok dan hias pada malam tujuh likur untuk menyemarakkan malam Hari Raya Idul Fitri.

"Jadi peserta wajib menyalakan pada malam tujuh likur sampai malam hari raya, apabila tidak akan didiskualifikasi. Kecuali cuaca tidak mendukung atau sebab lainnya," katanya.

Ahadian menyebutkan tahapan proses penilaian akan berjalan dengan ketat, dimana seluruh peserta harus menampilkan hasil terbaik.

"Kami akan membagi penilaian, untuk wilayah Pulau Kundur akan kami lalukan tanggal 22-23 Maret. Sementara Pulau Karimun besar 25-26 atau malam tujuh likur," tambahnya.

Meskipun begitu, penilaian dewan akan berjalan dengan adil dan jujur sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Ada formulanya, jadi meskipun sulit, tentunya ada poin-poin penilaian yang menjadi fokus kita," ujarnya. (yen)

TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved