Profil Cameron Burgess, Pemain Timnas Australia yang Dituding Ilegal oleh Media China

Jika China bisa mengalahkan Indonesia dan Bahrain di dua pertandingan terakhir, akan finis di posisi empat besar sehingga melaju ke babak kualifikasi keempat.

Pertandingan tandang melawan Indonesia diperkirakan akan menjadi rintangan terbesar.

Di tengah ancaman kegagalan itu, muncul klaim mengejutkan, menyebut Australia dapat menghadapi pembatalan karena menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat. 

Sohu melaporkan: "Tiba-tiba, muncul berita yang sangat menggembirakan para penggemar. Dikatakan bahwa Australia mungkin telah melanggar peraturan kelayakan pemain."

Pemain yang dituduh melanggar peraturan adalah Cameron Burgess.

Cameron Burgess adalah bek tengah kelahiran 1995 yang kini berkarir di premier league bersama klub Ipswich Town.

Media Tiongkok 'Xiaoniu Sports' mengklaim bahwa Cameron Burgess bisa jadi bermasalah karena ia pernah bermain untuk tim nasional muda Skotlandia pada Oktober 2013.

Jika partisipasi Cameron Burgess benar-benar menjadi masalah, kekalahan China dari Australia dapat diubah menjadi kemenangan 3-0, yang memungkinkan mereka naik ke posisi keempat. Ini pada dasarnya adalah harapan terakhir Tiongkok.

Di China sendiri, telah terjadi diskusi cepat tentang perlunya mengajukan banding ke FIFA.

Sohu mencatat, "Banyak penggemar menyarankan agar tim nasional Tiongkok mengumpulkan informasi secepat mungkin dan mengajukan banding ke FIFA untuk konfirmasi."

"Ini karena ada kasus serupa di masa lalu. Di masa lalu, Federasi Sepak Bola Guinea Ekuatorial dan pemain terkait telah dihukum FIFA."

Para penggemar China juga terlibat dalam diskusi yang panas.

Menurut Sohu, para penggemar berkomentar, "Jika benar-benar berpengaruh, kualifikasi langsung tidak mungkin, tetapi mencapai babak kualifikasi keempat hampir pasti," "Terima kasih atas upaya untuk mencoba segala cara yang mungkin demi 3 poin," dan "Benar atau tidak, kita harus benar-benar menyelidikinya."

Namun, muncul juga komentar sebaliknya yang menyebut klaim itu sebagai hal memalukan yang muncul setiap kali timnya kalah.

"Bahkan jika itu mengakibatkan kekalahan, lolos ke final tidak mungkin."