Tinju Amatir Pelajar Dibuka Secara Resmi di Jakarta, Diikuti 48 Peserta Dari 16 Sekolah SMA

Begitu juga dengan peserta yang ikut bertanding juga harus memenuhi syarat, yakni minimal sudah berlatih selama dua hingga tiga bulan.

Editor: Eko Setiawan
Tribunnews/Abdul Majid
TIMBANG BADAN - Seorang peserta event tinju antar-siswa SMA bertajuk Arena Selatanmenjalani prosedur timbang badan pada acara konferensi pers ajang Arena Selatan di di KPJ Bulungan, Jakarta, Jumat (18/4/2025). Ajang tersebut diikuti sebanyak 48 petinju yang berasal dari 16 SMA. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA – Keresahan karena masifnya tawuran antar pelajar, akhirnya dibuatkan acara untuk Event tinju amatir antar-siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kegiatan ini bertejuk ‘Arena Selatan’ akan diadakan di KPJ Bulungan Boxing Camp, Jakarta pada Sabtu (19/4/2025).

Tidak tanggung-tanggung, sudah tercatat sebanyak 48 petinju yang berasal dari 16 SMA.

Founder Arena Selatan, Andi Akmal Fatir Sose menceritakan awal mula dirinya membentuk event ini.

Keresahan atas masifnya tawuran yang kerap dilakukan anak SMA jadi alasannya.

Bersama dengan rekannya, Almer, ia kemudian membuat event tinju khusus untuk anak SMA bertajuk Arena Selatan.

“Awal terbentuknya Arena Selatan itu karena saya juga masih sekolah, masih SMA, saya merasa di generasi ini sering terjadi tawuran, partai di jalanan yang konotasinya pasti jauh lebih berbahaya, banyak resikonya,” kata Akmal dalam konferensi pers di KPJ Bulungan, Jakarta, Jumat (18/4/2025).

“Jadi ya saya mau membantu teman-teman dari yang tadinya hal negatif ke hal yang lebih positif dengan menyelenggarakan acara boxing legal SMA pertama di Indonesia,” sambungnya.

Event tinju ini dikatakan Akmal juga sudah mendapatkan restu dari Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina).

Hal-hal seperti keamanan, regulasi, wasit hingga juri berasal langsung dari Pertina.

Begitu juga dengan peserta yang ikut bertanding juga harus memenuhi syarat, yakni minimal sudah berlatih selama dua hingga tiga bulan.

“Pada dasarnya mungkin ada anak SMA yang belum tahu boxing, jadi kami kasih spare waktu sebelumya itu sampai tiga bulan untuk mereka berlatih. Itu juga saran dari Pertina. Para peserta harus punya dasar yang bagus, harus latihan, kemudian kalua dinilai Pertina pantas baru boleh ikut pertandingan,” terang akmal.

Sementara itu, petarung professional, Adrian Mattheis yang turut membantu event ini menilai bahwa ajang ini jadi kegiatan yang sangat positif bagi anak-anak muda khususnya di level SMA untuk bisa menunjukkan keberaniannya dengan cara yang lebih baik.

Menurutnya ajang ini selain bisa sekaligus memunculkan bibit petarung profesional, kegiatan ini juga bagus untuk memunculkan jiwa sportifitas dalam diri anak muda

“Event ini luar biasa, positif sekali karena waktu saya merantau dari Papua ke sini, saya lihat anak SMA-nya kalau tawuran bawa celurit ya. Itu nanti ada yang meninggal kita tidak tahu,” ujar Andrian.

“Jadi dengan adanya Arena Selatan nih suatu hal yang bisa mengurangi hal-hal seperti itu. Ibaratnya kita punya tangan cuma dua, kalau gentle kita naik ring, kita baku pukul di sana, selesai dari situ kita salaman. Jadi kita bangun jiwa sportif juga,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved