Korban Dokter Cabul di Persada Hospital Malang Bertambah Jadi 4 Orang, Pakai Trik Licik Andalan

Korban dari aksi bejat dokter AY bertambah menjadi empat orang, termasuk QAR (31) yang pertama kali melaporkan ke Polresta Malang.

Editor: Khistian Tauqid
Canva.com/Ilustrasi/X@Malangraya_info
DOKTER CABUL - Utas viral pasien rumah sakit swasta di Malang (KANAN) korban dokter cabul mencuat di X diunggah oleh akun X @Malangraya_info pada Selasa (15/4/2025). Ilustrasi sosok dokter (KIRI). Pihak rumah sakit buka suara dan korban hendak melakukan upaya hukum. Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dokter Persada Hospital Malang berinisial AY semakin melebar. 

TRIBUNBATAM.id - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dokter Persada Hospital Malang berinisial AY semakin melebar.

Kali ini korban dari aksi bejat AY bertambah menjadi empat orang, termasuk QAR (31) yang pertama kali melaporkan ke Polresta Malang.

Kuasa hukum QAR, Satria Marwan mengonfirmasi laporan empat korban kelakuan cabul dokter AY.

Hal tersebut diungkapkan Satria setelah mendampingi QAR melapor ke Polresta Malang, Jumat (18/4/2025), dilansir SuryaMalang.com.

"Kami telah mendapat informasi ada korban lainnya sebanyak tiga orang. Apabila dihitung dengan klien kami, maka totalnya ada empat korban dengan pelaku dokter yang sama," kata Satria.

Selain itu, para korban juga mengumpulkan bukti-bukti perbuatan tak senonoh yang dilakukan dokter AY.

Satria lantas menegaskan bahwa pihaknya segera berkomunikasi dengan terduga korban lainnya terkait langkah yang akan diambil.

"Saya belum bisa menyebutkan siapa korban lainnya. Yang pasti, modusnya hampir sama dengan pelaku dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama," ungkap Satria.

Trik licik yang digunakan dokter AY untuk melakukan pelecehan pada para korbannya ternyata tidak jauh berbeda.

Mulai dari melakukan spam chat, menggoda hingga mengajak nonton.

"Kejadiannya di tahun berbeda-beda. Dengan modus yaitu spam chat, goda-goda, hingga ngajak nonton konser dan lain sebagainya," beber Satria.

Baca juga: Dokter Kandungan Cabul di Garut Bisa Dapat Hukuman Lebih Berat Lagi, Bukan Cuma 12 Tahun Penjara

Terancam Dipecat

Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit menyayangkan adanya kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasien yang dilakukan oleh dokter AY.

"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan adanya tuduhan tersebut," ujar Sylvia dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Persada Hospital Malang, Jumat, dilansir SuryaMalang.com.

Sylvia juga menegaskan bahwa Persada Hospital Malang tidak mentoleransi pelanggaran etik dalam bentuk apa pun.

"Bilamana memang terbukti, maka manajemen Persada Hospital akan mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan secara tidak hormat dan menyerahkan masalah ini menurut aturan hukum yang berlaku maupun disiplin tenaga kesehatan," pungkasnya.

Kini, Persada Hospital Malang terus melakukan penyelidikan internal atas kasus pelecehan seksual terhadap pasien yang diduga dilakukan oleh dokter AY ini.

Sebagai langkah awal, pihak manajemen rumah sakit juga telah menonaktifkan AY selama berlangsungnya proses persidangan etik dan disiplin terhadap oknum dokter tersebut.

Diberitakan sebelumnya, viral utas di media sosial (medsos) yang berisi cerita korban tentang kasus pelecehan seksual ini.

Dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter terhadap pasien ini terjadi pada September 2022 lalu, saat QAR berlibur ke Malang namun berujung dirawat inap di Persada Hospital.

Saat menjalani rawat inap di kamar VIP rumah sakit swasta di Malang tersebut pada tanggal 27 September 2022, QAR diminta melepas baju oleh dokter AY dengan dalih diperiksa memakai stetoskop.

Korban juga disuruh untuk melepas pakaian dalamnya.

AY lalu menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus terus menyenggol bagian sensitif QAR.

Tak lama kemudian, AY mengeluarkan handphone dengan dalih membalas chat WhatsApp dari teman.

Tetapi, posisi kamera HP tersebut tepat mengarah ke bagian dada korban.

Selain itu, dokter AY diduga juga sempat mengirimkan pesan dengan topik di luar kepentingan perawatan medis melalui WhatsApp kepada QAR hingga membuat korban merasa tidak nyaman.

Setelah mengumpulkan keberanian, korban akhirnya berani membuka kasus ini di publik, setelah 2 tahun lebih sejak peristiwa pelecehan itu terjadi.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Korban Pelecehan Oknum Dokter RS Persada Malang Bertambah Jadi 4 Orang, Modus Hampir Sama"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved