BERITA PEMBUNUHAN

Dua Bocah SD di Bengkulu Sengaja Ditenggelamkan Karena Ketahuan Mancing di Kolam Milik Tetangga

Inilah awal terbongkarnya kasus 2 orang bocah warga Kelurahan Kandang bernama Abiyu (9) dan Arjuna (8) yang ditemukan tewas dalam karung.

Editor: Eko Setiawan
TribunBengkulu.com/Beta Misutra/Polisi
PEMBUNUHAN 2 BOCAH - Kolase foto pelaku PT (Kiri), korban Abiyu (Tengah) dan Arjuna (Kanan). Dua bocah di Bengkulu ditemukan tewas, diduga setelah ditenggelamkan oleh tetangganya sendiri. 

TRIBUNBATAM.id, BENGKULU - Dua bocah SD tewas di tangan tetangganya sendiri. Kisah ini dialami oleh dua bocah malang bernama Abiyu (9) dan Arjuna (8).

Sementara itu, pelaku yang menghabisi korban dengan cara menenggelamkanya adalah PT (17)

Berikut kronologi 2 bocah SD di Bengkulu ditemukan tewas usai ditenggelamkan oleh tetangganya sendiri.

Pelaku menghabisi korban lantaran tersulut emosi karena ulah kedua bocah SD tersebut.

Inilah awal terbongkarnya kasus 2 orang bocah warga Kelurahan Kandang bernama Abiyu (9) dan Arjuna (8) yang ditemukan tewas dalam karung.

Kejadian tersebut ternyata terjadi pada tanggal 15 April 2025 lalu sekitar pukul 16.00 WIB kedua korban ketahuan mancing ikan di kolam belakang rumah orang tua pelaku berinisial PT (17).

Mendapati kedua korban memancing di kolam tersebut membuat pelaku PT marah, kemudin langsung mendatangi kedua korban.

Pelaku PT kemudian langsung memiting leher korban atas nama Arjuna dengan lengan sebelah kanan dan korban atas nama Abiyu pada lengan sebelah kiri.

Setelah memiting leher kedua korban, pelaku melompat ke dalam kolam dan membenamkan kedua korban ke dalam kolam.

Akibat kejadian tersebut kedua korban tidak bergerak lagi dan diduga meniggal dunia.

Kemudian pelaku langsung naik ke atas kolam dengan membawa kedua korban yang sudah meninggal dunia.

Mengetahui kedua korban sudah tidak bergerak lagi, pelaku memasukkan jasad korban masing-masing ke dalam karung goni, yang kemudian dimasukkan lagi ke dalam karung biasa yang sudah diisi batu pemberat, lalu diikat menggunakan tali.

Pelaku kemudian membawa jasad korban atas nama Abiyu yang sudah terbungkus karung dengan menggunkan motor matic, ke jembatan Arau Bintang Kelurahan Padang Serai.

Setibanya di jembatan Arau Bintang sekitar pukul 18.30 WIB pelaku PT langsung membuang karung berisi jasad Abiyu ke sungai di bawah jembatan.

Pelaku PT kemudian pulang, dengan niat awal untuk mengangkut jenazah korban Arjuna yang sebelumnya juga telah terbungkus karung.

Akan tetapi saat PT tiba di rumah, dia melihat orang tua korban dan warga tampak sudah mulai mencari kedua korban yang sudah tidak pulang padahal hari sudah malam.

Khawatir akan ketahuan PT mengurungkan niatnya tersebut, dan sekitar pukul 19.00 WIB, PT membuang jasad korban Arjuna ke dalam septic tank berbentuk sumur di samping rumahnya.

"Pelaku juga sempat menaburkan kapur barus di sekitar sumur untuk menutupi bau mayat korban," ungkap Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Selasa (22/4/2025).

Awal terungkapnya kasus ini bermula pada tanggal 20 April 2025 warga menemukan adanya mayat seseorang yang dibungkus dalam karung, dan berisi pemberat batu dindalamnya.

Dari temuan mayat tersebut polisi kemudian melakukan penyelidikan dan membuka karung pembungkus mayat yang ditemukan di Muara Jenggalu tersebut.

Setelah karung pembungkus mayat dibuka polisi mendapatkan petunjuk karena terdapat nama berinisial IT pada lapisan karung yang membungkus jasad korban.

Mendapatkan petunjuk tersebut tim kemudian langsung melakukan penyelikan dan mendapatkan alamat atas nama IT tersebut di Kelurahan Kandang.

Mendapati alamat tersebut Tim gabungan Polresta Bengkulu, Jatanras Polda, dan Polsek Kampung melayu pada Senin (21/4/2025) malam langsung menuju ke alamat tersebut.

Saat melakukan penggeledahan di rumah tersebut tim gabungan mendapatkan karung yang serupa dengan karung yang membukus mayat yg ditemukan di muara sungai Jenggalu.

Selanjutnya pada saat melakukan penggeledahan tersebut, pada waktu yang sama tim gabungan mencium aroma tidak sedap dari samping rumah. 

Setelah melakukan penyisiran di samping rumah, tim menemukan sebuah sumur yang tertutup dan mengeluarkan aroma tidak sedap tersebut. 

Kemudian tim membuka penutup sumur tersebut dan menemukan karung yang terikat dengan tali dan disekitar sumur team gabungan menemukan sendal dan baju.

Atas temuan tersebut tim gabungan langsung mengamankan orang yang ada di rumah milik warga berinisial SC tersebut, termasuk terduga pelaku PT.

Setelah dilakukan pemeriksaan disimpulkan bahwa pelaku PT melakukan aksi pembunuhan terhadap 2 korban sendirian, tanpa diketahui orangtuanya.

Berdasarkan pengakuan orangtua pelaku, mereka baru mengetahui perbuatan yang dilakukan oleh anaknya setelah adanya penggeledahan yang dilakukan polisi di rumah mereka pada Senin (21/4/2025) malam.

"Orangtuanya ini jarang di rumah karena orangtuanya ini banyak bekerja di luar, pada siang hari itu sering tidak dirumah malam hari kadang pulangnya cukup malam. Saat kejadian itu rumah dalam keadaan kosong," kata Sudarno.

Tampang PT

Tampang PT (17) pelaku pembunuhan dua anak SD di Bengkulu, korban ditemukan dalam septic tank dan membusuk di Muaro Jenggalu. 

Sebelumnya warga digegerkan dengan penemuan mayat di dalam karung di Muara Jenggalu, pada Minggu (21/4/2025).

Setelah penemuan tersebut Polresta Bengkulu langsung membawa jasad ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan. 

Sosok PT (17) dikenal di lingkungan sekitar sebagai pribadi yang cenderung pendiam bahkan tergolong remaja yang tidak terlalu sering berinteraksi dengan masyarakat.

Fatwa salah seorang warga Kelurahan Kandang, menyampaikan, bukan hanya (PT) yang terbilang tertutup, begitu pula dengan kedua orang tuanya.

"Jarang liat dia main, ada sesekali itu waktu saya di kebun belakang, dia lagi mencari umpan sendirian. Orangtuanya juga bisa dibilang tertutup," ujar Fatwa.

Dari pengakuan Fatwa, orangtua PT ayahnya berprofesi sebagai penjual cabe giling, sedangkan ibunya berprofesi sebagai penyewa mainan odong-odong di kawasan taman Simpang Kandis.

Namun, ketika kejadian kata Fatwa, mereka tampak ikut dalam pencarian Arjuna dan Abiyu.

"Mereka ikut juga membantu itu, jadi tidak ada gelagat yang mencurigakan dari warga sekitar," katanya.

Karena itu, setelah mendapat kabar jika yang membunuh dua bocah tersebut adalah tetangganya sendiri, ia sangat terkejut.

"Kaget lah, tidak menyangka, ternyata sekeluarga sekeji itu sama anak kecil," sampainya

Sempat Kelabui Warga

Pelaku kelabui warga saat pencarian 2 bocah yang tewas dibungkus pakai karung.

Dua bocah SD di Kota Bengkulu yang hilang sejak sepekan Ab (9) dan Ar (8) diduga menjadi korban pembunuhan tetangga sendiri.

Terduga pelaku masih remaja berusia sekitar 17 tahun. Kasus dugaan pembunuhan dua bocah SD yang hilang terungkap setelah penemuan mayat dalam karung.

Adapun jasad keduanya diduga kuat mayat dalam karung yang ditemukan secara terpisah.

Pertama, di Muara Jenggalu pada Minggu (20/4/2025) kemudian yang kedua ditemukan dalam sumur septic tank di Kelurahan Kandang tak jauh dari kediaman korban pada Senin (21/4/2025).

Penemuan mayat dalam karung ini membuat geger warga sekitar karena kondisinya mengenaskan.

Syamsuar (50), kakek salah satu bocah hilang Ar menceritakan, kejadian sebelum cucunya tersebut ditemukan, pada Senin (21/4/2025) malam.

"Kronologinya tadi malam, kami kan sedang mengadakan yasinan di rumah (Ar), setelah yasinan kurang lebih dua puluh menit, datang rombongan dari kepolisian yang langsung menggerebek rumah pelaku," ujar Syamsuar.

Sebelumnya warga sekitar, tidak mengetahui maksud kedatangan pihak kepolisian ke rumah pelaku tersebut.

"Kami tidak mengetahui, mungkin ada kasus lain kami pikir. Ternyata pihak kepolisian menemukan adanya mayat. Sontak kami langsung melihat dan terkejut kalau mayat tersebut kami yakin adalah cucu kami sendiri," ungkapnya.

Sementara, ia dan warga sekitar tidak menaruh kecurigaan kepada si pelaku.

"Iya, kami warga sekitar tidak ada curiga sama sekali. Karena jujur, si pelaku juga ikut membantu mencari cucu kami, baik ayah, ibu dan anaknya tersebut," tuturnya.

Ia menjelaskan, bahwa pelaku juga sempat mengalihkan perhatian warga sekitar.

"Setiap kami ingin mencari ke arah rumahnya, dia selalu mengalihkan untuk mencari di tempat lain. Waktu ingin melihat cctv juga dia alihkan," ungap sang kakek.

Polisi Benarkan Identitas Mayat 2 Bocah SD

PS Kasat Reskrim Polresta Bengkulu AKP Sujud Alif Yulam Lam mengungkapkan identitas mayat tersebut. 

Betapa mengejutkannya korban yang ditemukan di Muara Jenggalu merupakan jasad dari korban Abiyu (9).

Bocah SD yang dinyatakan hilang beberapa waktu yang lalu bersama salah seorang temannya Arjuna (8). 

Keduanya dikabarkan hilang sejak Selasa, 16 April 2025 siang.

Kini keduanya telah ditemukan namun dalam kondisi yang sangat mengenaskan. 

Abiyu ditemukan dalam kondisi mulai hancur dan sulit dikenali.

Jasadnya  sengaja dibungkus dengan dua lapis karung, yakni karung goni dan karung plastik. 

Selain jasad Abiyu di dalamnya ditemukan batu yang diduga agar tubuh korban tenggelam dan tidak mengambang.

Saat ditemukan, jasad korban berada dalam kondisi tanpa busana dan tubuhnya telah hancur tinggal bagian kepala. 

Sementara Arjuna ditemukan dalam septic tank terbungkus karung. 

Abiyu dan Arjuna merupakan korban pembunuhan oleh tetangganya sendiri yang berinisial PT. 

PT merupakan anak tiri dari SC pemilik rumah tempat ditemukannya jasad Arjuna.

Bukan hanya PT akan tetapi orangtuanya SC serta ibu kandung PT juga sempat diamankan oleh tim gabungan Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu, Jatanras Polda, dan Opsnal Polsek Kampung Melayu.

Usai mengamankan terduga pelaku dan keluarganya polisi melanjutkan melakukan evakuasi terhadap jenazah korban di dalam septic tank berbentuk sumur, di pekarangan rumah terduga pelaku.

Selanjutnya terduga pelaku serta keluarganya langsung dibawa ke Polresta Bengkulu, sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.

Selain membawa jenazah korban Arjuna, polisi juga mengajak orang tua dari Arjuna untuk ikut ke Rumah Sakit Bhayangkara memastikan bahwa jasad dalam karung yang ditemukan di septic tank adalah anak mereka.

Setelah orang tua Arjuna masuk ke dalam kamar jenazah, karung pembungkus tubuh Arjuna dibuka, disitulah tangis dan teriakan ayah dan ibu Arjuna pecah.

Mereka tidak menduga jika anak yang mereka sayangi dibunuh dengan cara keji oleh tetangganya sendiri yang berada tidak jauh dari rumah mereka.

Berdasarkan keterangan sementara yang berhasil dihimpun oleh aparat kepolisian, terduga pelaku nekat melakukan pembunuhan terhadap kedua korban hanya karena sepele.

Terduga pelaku merasa kesal karena mendapati kedua korban sedang memancing ikan di kolam yang ada di belakang rumah terduga pelaku.

Akan tetapi terkait keterangan tersebut masih akan didalami oleh pihak kepolisian Polresta Bengkulu, termasuk mendalami bagaimana kronologi lengkap kejadian hingga mayat kedua korban dibungkus karung dan dibuang di 2 lokasi berbeda.

"Soal itu sabar dulu, kita masih dalami," kata Sujud.

Motif Pelaku Pembunuhan

Abiyu dan Arjuna terakhir terlihat pada Selasa, 16 April 2025 siang.

Saat itu, Abiyu dan Arjuna sedang bermain ponsel bersama di rumah Arjuna.

Namun satu jam berselang, keduanya sudah tidak berada di rumah. 

Hingga menjelang Maghrib, keberadaan mereka tidak diketahui, membuat keluarga mulai panik dan melaporkan hilangnya anak-anak tersebut kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.

Pencarian pun dilakukan secara intensif, menyisir area sungai, rumah teman-teman korban, dan tempat bermain mereka yang biasa.

Pada Rabu, 17 April, keluarga mendapat informasi bahwa kedua korban sempat memancing dan membantu menguras kolam ikan milik warga, tak jauh dari kantor Lurah Kandang.

Sang pemilik kolam mengonfirmasi bahwa mereka memang datang, diberi upah berupa ikan, lalu disuruh pulang pada sore harinya.

Pencarian terus dilakukan hingga akhirnya pada Minggu, 20 April 2025, mayat bocah laki-laki ditemukan mengambang di Muara Jenggalu dalam kondisi mengenaskan dibungkus karung. 

Diduga kuat jasad tersebut adalah Ab (9). Namun, satu kejutan mengerikan terjadi keesokan harinya.

Pada Senin malam, 21 April 2025, warga Kelurahan Kandang kembali digegerkan oleh penemuan jasad bocah lainnya di dalam septic tank di halaman rumah salah satu warga.

Korban kedua tersebut diketahui sebagai Ar (8).

Penemuan oleh tim gabungan dari Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu, Jatanras Polda Bengkulu, dan Polsek Kampung Melayu.

Polisi segera mengepung rumah milik SC, tempat jenazah ditemukan.

Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap terduga pelaku utama, PT (16 tahun) remaja yang merupakan tetangga sekaligus anak tiri dari pemilik rumah.

Selain PT, polisi juga mengamankan ibu kandungnya dan SC untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Evakuasi jasad Ar dilakukan secara dramatis pada tengah malam hingga dini hari.

Tangis histeris pecah ketika orang tua Ar melihat jasad anak mereka di RS Bhayangkara, setelah karung dibuka oleh petugas medis.

Kapolresta Bengkulu melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulam Lam menyampaikan bahwa dugaan sementara, pelaku membunuh karena sakit hati dan kesal saat melihat kedua korban memancing di kolam belakang rumahnya.

Meski demikian, polisi masih terus mendalami motif sebenarnya serta kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

Kasus ini menyisakan duka mendalam dan trauma di tengah masyarakat. Warga Kelurahan Kandang berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunbengkulu )

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved