ADIK BUNUH KAKAK KANDUNG
Keluarga Syok Tahu Seorang Kakek Tewas Ditikam Adik Kandungnya Sendiri di Tangsel, Pemicunya Warisan
Cucu Narun, Vina Nazelina, tak menyangka kakeknya meninggal dunia karena ditikam.
TRIBUNBATAM.id - Insiden berdarah terjadi melibatkan adik dan kakak kandung di di depan sebuah toko kelontong di jalan Masjid Darussalam, Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Pelaku bernama Firdaus alias Willy tega menikam kakak kandungnya Narun hingga tewas, pada Rabu (30/4/2025) sekira pukul 10.00 WIB.
Kesedihan masih dirasakan pihak keluarga Narun dengan adanya kejadian tragis tersebut.
Cucu Narun, Vina Nazelina, tak menyangka kakeknya meninggal dunia karena ditikam.
Apalagi Narun dikenal sebagai sosok pendiam, penyabar, dan penuh kasih.
"Pertama kali dengar kabarnya dari warga. Katanya ada orang dibacok, ternyata itu kakek saya sendiri,” ujar Vina di kediaman, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (1/5/2026).
Pihak keluarga langsung terkejut dengan insiden pembunuhan kakeknya.
"Kaget banget, kami benar-benar gak nyangka," imbuhnya.
Lantas Vina beranggapan pembunuhan ini dipicu oleh permasalahan warisan yang telah berlangsung lama antara korban dan pelaku.
Namun, menurut Vina, sebelumnya kakeknya tewas tak ada gejala atau firasat sebelumnya.
"Gak ada tanda-tanda, beliau baik-baik saja selama ini. Kami syok sekali,” kata Vina.
Adapun, Vina menceritakan bahwa kakeknya sehari-hari bekerja sebagai pengurus biro jasa pengantar surat nikah dan dikenal sebagai orang yang tak pernah membuat masalah.
Ia mengenal pelaku, karena merupakan adik kandung dari sang kakek.
Ia mewakili keluarga berharap pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
"Kami mewakili keluarga besar meminta keadilan ditegakkan. Ini pembunuhan berencana, dan harus dihukum setimpal," pungkasnya.

Baca juga: Penampakan TKP Insiden Berdarah Adik Tikam Kakak Kandung hingga Tewas di Toko Kelontong Tangsel
Sebelumnya diberitakan, Suara teriakan seorang ibu-ibu memecah ketenangan pagi di Jalan Masjid Darussalam, Pamulang, Rabu (30/4/2025) pagi.
Jefri, warga yang sedang mengupas ubi di warung miliknya, teriakan itu menjadi awal diketahuinya momen pembunuhan yang melibatkan kakak beradik itu.
“Saya lagi ngupas ubi di warung, tiba-tiba denger teriakan ‘jangan, jangan!’ dari ibu-ibu. Saya pikir tabrakan,” kata Jefri, Pamulang, Tangsel, Rabu (30/4/2025)
Namun, pemandangan yang ia saksikan sesaat setelah keluar dari warung membuatnya terbelalak.
Kata Jefri, pria yang dikenalnya sejak kecil, Firdaus alias Willy tengah berdiri sambil mengelap sebuah benda (diduga Cerurit).
“Saya lihat Willy ngelap sesuatu pakai kain. Ternyata dia lagi ngelap darah di celurit,” kata Jefri.
Beberapa langkah dari situ, tubuh seorang pria telah tergeletak bersimbah darah.
Korban diketahui bernama Narun, kakak kandung Firdaus, yang diduga menjadi korban pembacokan.
“Pas saya lihat, itu Bang Narun. Udah tergeletak. Luka di leher. Saya langsung kaget, shock, karena kenal mereka,” kata Jefri.
Menurutnya, hubungan antara korban dan pelaku memang tidak harmonis, sebab keduanya terlibat konflik keluarga yang berlarut-larut.
“Saya tahu masalahnya, itu soal warisan. Dendam lama. Mereka memang udah saling jaga jarak,” katanya.
Namun yang paling membekas dalam benaknya adalah respons Firdaus usai kejadian. Saat Jefri kembali ke lokasi, mereka sempat berpapasan.
“Dia (pelaku) senyum aja lihat saya. Jalan santai, bawa celurit, gak ngomong apa-apa. Mungkin karena kenal saya dari kecil,” kata Jefri.
Lokasi kejadian langsung dipadati warga dan kemudian dipasang garis polisi. Petugas mengevakuasi jenazah korban menggunakan mobil Inafis milik kepolisian.
Narun diketahui tinggal di RT 8 jalan Masjid Darussalam, sedangkan Firdaus tinggal di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pamulang, AKP Fathurroji mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap peristiwa tersebut.
“Untuk sementara ini masih dalam penyelidikan. Dugaan kuat ini bukan hanya penemuan mayat, melainkan ada unsur pembunuhan. Kami masih mengumpulkan bukti dan mendalami motifnya,” ujar Fathurroji.
Korban diketahui memiliki luka di bagian bahu dan punggung, yang diduga akibat senjata tajam.
“Ada dua luka tusukan di bagian belakang, menyambung dari bahu ke punggung. Itu yang diduga menjadi penyebab kematian korban,” pungkasnya.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul "Keluarga Syok, Seorang Kakek Dibunuh oleh Adik Kandung Sendiri di Pamulang Perkara Warisan"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.