Hanya Gara-gara Rp 150 Ribu Nopi Tega Bunuh Aipda Hendra, Menangis saat Ditangkap Polisi
Gara-gara utang Rp 150 ribu, Nopi Ardi tega membunuh Aipda Hendra Marta Utama, anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra Marta Utama.
TRIBUNBATAM.id - Gara-gara utang Rp 150 ribu, Nopi Ardi tega membunuh Aipda Hendra Marta Utama, anggota Polres Muaro Jambi, Aipda Hendra Marta Utama.
Nopi Ardi membunuh Aipda Hendra Marta Utama dengan cara memukul pakai barbel.
Namun ia menangis ketika ditangkap polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti, mengungkapkan bahwa antara korban dan pelaku sudah saling mengenal.
“Pelaku berinisial N karena perselisihan uang. Dipukul menggunakan barbel,” ujar Manang saat dikonfirmasi, Minggu (25/5/2025).
Sementara itu, N dalam video yang beredar menangis saat diborgol oleh petugas kepolisian.
Dia meminta agar keluarga dijaga oleh kepolisian.
“Minta tolong pak titip keluargaku pak,” ujar N kepada polisi.
Sebelumnya, peristiwa terjadi pada Minggu pagi, 18 Mei 2025, saat pelaku mendatangi rumah korban di kawasan Kelurahan Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Awalnya keduanya terlibat percakapan biasa. Namun situasi berubah memanas ketika korban menagih utang.
Merasa tersinggung, pelaku langsung mendorong korban hingga kepalanya membentur benda keras.
Tak puas, pelaku lalu mengambil barbel kecil yang ada di sekitar dan menghantamkan ke kepala korban sebanyak dua kali.
Korban tewas seketika di lokasi.
Jasad Aipda Hendra baru ditemukan dua hari kemudian, pada Selasa, 20 Mei 2025, sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu warga sekitar mencium bau tidak sedap dari rumah korban yang tampak sepi.
Saat ditemukan, tubuh korban tergeletak di ruangan samping rumah, hanya mengenakan celana jeans panjang tanpa baju.
Tim Reskrim Polresta Jambi bergerak cepat melakukan penyelidikan.
Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak jasad ditemukan, pelaku berhasil ditangkap pada Rabu dini hari, 21 Mei 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.
Penangkapan dilakukan saat pelaku sedang tertidur bersama keluarganya di kawasan Jambi Paradise, Kabupaten Muaro Jambi.
“Pelaku kita tangkap saat sedang bersama keluarganya,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Hendra Wijaya Manurung kepada wartawan.
Pihak kepolisian sempat menemui kendala dalam penyidikan karena korban memiliki riwayat hipertensi dan pernah dirawat di rumah sakit.
Namun hasil olah tempat kejadian perkara dan uji laboratorium forensik memastikan bahwa korban meninggal akibat kekerasan fisik, bukan karena penyakit.
“Kasus ini terungkap lewat scientific crime investigation,” ujar Kompol Hendra.
Di tengah proses penyelidikan, sempat muncul isu miring soal kondisi rumah tangga korban.
Namun Kompol Hendra membantah kabar tersebut dan menegaskan bahwa hubungan korban dengan keluarganya berjalan baik.
“Korban bersama istri dan dua anaknya tinggal di rumah mertua. Mereka baik-baik saja. Rumah tempat kejadian itu memang kosong karena hanya dijadikan rumah singgah,” jelasnya.
Kompol Hendra juga meminta masyarakat dan media untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya karena bisa menambah beban psikologis keluarga korban.
“Sudah cukup mereka kehilangan, jangan ditambah dengan pemberitaan yang tidak benar. Kasihan keluarganya,” tegasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Anggota Polres Muaro Jambi Aipda Hendra Tewas Dianiaya, Pelaku: Titip Keluargaku Pak
Pengakuan Keji Anggi Bunuh Kekasih Sesama Jenis di Jambi, Buang Sianida untuk Mengelabui Polisi |
![]() |
---|
Motif Anggi Bunuh Kekasih Sesama Jenis Pakai Racun di Jambi, Korban Mau Menikah dengan Perempuan |
![]() |
---|
Kronologi Anggota Ormas Bunuh Aipda Hendra Gegara Hutang Rp 150 Ribu, Nopi Nangis Depan Polisi |
![]() |
---|
Cerita Utuh Aipda Hendra Dibunuh oleh Anggota Ormas di Jambi, Mayat Korban Ditemukan Kurir Paket |
![]() |
---|
4 Fakta Baru Pembunuhan Resti Widia di Jambi, Motif Hingga Keterlibatan Pacar Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.