Haru Pelepasan Pelajar SDN 002 Ranai Kota di Natuna, Tanpa Wisuda Mewah Tapi Penuh Makna

Ada yang berbeda dari suasana perpisahan pelahar di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri tahun ini. Kegiatan di SDN 002 Ranai salah satunya.

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
PERPISAHAN PELAJAR DI NATUNA - Kebersamaan antara murid, orang tua, dan guru di acara pelepasan siswa kelas 6 SDN 002 Ranai, di Pantai Piwang Natuna. Senin (2/6/2025). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Ada yang berbeda saat pelepasan pelajar di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini.

Setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Natuna mengeluarkan surat edaran larangan perpisahan sekolah secara berlebihan dan membebani ekonomi orang tua, sejumlah sekolah pun mulai menerapkan konsep pelepasan sederhana namun bermakna.

Salah satunya seperti yang dilakukan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. 

Pelepasan pelajar kelas VI berlangsung hangat dan penuh kebersamaan, meski digelar secara sederhana.

Kegiatan diawali dengan tasyakuran dan pelepasan atribut di sekolah, dan pemberian medali sebagai simbol penghargaan dari sekolah kepada siswa.

Lalu dilanjutkan acara kebersamaan di Alun-Alun Pantai Piwang.

Baca juga: Ular Kobra Panjang 2,5 Meter Bikin Panik Warga Ranai Kota, Damkar Natuna Gercep Ambil Tindakan

Dimana para murid, orang tua, dan guru berkumpul santai sambil menggelar tikar dan makan bersama ala piknik.

Uniknya, semua makanan dibawa sendiri dari rumah oleh orang tua murid.

Tak ada dekorasi mewah, tak ada panggung megah, namun canda tawa dan kehangatan kebersamaan terasa begitu kental.

"Ini adalah hasil keputusan bersama orang tua murid," ujar Kepala SDN 002 Ranai Misnawati, kepada TribunBatam.id.

Menurutnya, dalam kegiatan makan bersama itu disisipkan kata sambutan dari pihak sekolah dan juga wali murid, yang merupakan bagian dari pelepasan.

"Awalnya sempat ada orang tua yang kecewa karena tak seperti tahun sebelumnya, tapi setelah diskusi bersama, semua sepakat membuat acara yang ringan dan tidak membebani," katanya.

Baca juga: Kebakaran di Natuna Hanguskan 6 Hektare Lahan, Damkar Berjibaku Padamkan Api Dua Jam

Sementara itu, seorang perwakilan wali murid, Wan Fatmawati, menyebut konsep sederhana ini cukup berkesan dan menyentuh, meski tak sebanding dengan acara wisuda seperti biasanya.

Ia menyebut, kegiatan ini hasil rapat para orang tua, yang ingin mengadakan acara sederhana dengan konsep seperti ini.

"Dengan kegiatan sederhana ini kita ingin agar acara pelepasan tetap berkesan dan kebersamaan terjalin antara kami orang tua dan guru. Ini momen yang mungkin akan dikenang," ujarnya.

Baginya, konsep seperti ini juga mempererat hubungan antara sesama orang tua, guru, dan kesetaraan tanpa mengeluarkan dana yang berlebihan.

"Meski sebagian wali murid sedikit kecewa karena tidak ada wisuda seperti biasanya, tapi karena mengingat dan menimbang jadi kebersamaan seperti ini lebih baik" pungkas Fatmawati. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved