Warga Keluhkan Distribusi Air Tak Lancar di Anambas, Petugas SPAM: Debit Air Mulai Menipis

Bukan karena air tak jalan, keluhan warga Anambas itu datang karena distribusi air tak berjalan normal alias volume mengalir kecil.

TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak
DISTRIBUSI AIR - Distribusi air bersih di kawasan Gudang Tengah, Desa Tarempa Selatan Anambas tak berjalan optimal. Beberapa ember warga tidak penuh sejak air disalurkan, Senin (9/6/2025) 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Distribusi air UPDT SPAM Kabupaten Kepulauan Anambas dikeluhkan oleh warga Desa Tarempa Selatan.

Bukan karena air tak jalan, keluhan itu datang karena distribusi air tak berjalan normal alias volume mengalir kecil.

Imbasnya, kebutuhan air bersih untuk warga di pemukiman Gudang Tengah itu pun tak mampu memenuhi keperluan air untuk mandi, menyuci dan lainnya.

"Kami punya drum biru hanya 3/4, gak sampai penuh. Ember-ember lainnya juga gak berisi. Kalau gini, mohon maaf buat buang air saja gak cukup," ujar Juntak, Senin (9/6/2025).

Menurutnya, dengan jadwal distribusi air per 2 hari ditambah debit air di rumahnya yang mendapat sedikit, membuatnya harus memutar otak mencari kebutuhan air.

"Kalau hari Rabu baru jalan lagi, sementara air di rumah sedikit, ya harus ekstra irit. Paling pakaian dan piring ditunda dulu nyucinya. Kalau untuk mandi gak cukup itu sampai Rabu, belum lagi buang air. Ya coba tanya kawan-kawan lah, nanti buat numpang mandi," ungkapnya.

Terjadinya gangguan distribusi air yang dialami Juntak ini, sudah mendapat respon dari petugas UPTD SPAM.

Namun dari pengakuan itu, katanya tidak relevan dengan kondisi waktu beroperasinya air yang mengalir ke rumahnya.

"Petugasnya bilang hidupin air sejak pukul 08.45 - 11.45 Wib. Tapi faktanya saat saya masih di rumah sekira pukul 09.00 Wib lebih dan mau keluar nyari makan, air belum juga jalan. Saya sudah posisikan kran air terbuka ke drum, tapi pas isteri pulang, lihat air drumnya gak penuh, hanya 3/4," jelasnya.

Lagi dijelaskannya, ternyata lemahnya air masuk ke rumahnya, dari penuturan petugas SPAM, karena valve air dibuka bersamaan dengan wilayah atas Gudang Tengah.

Dalam situasi bersamaan itu, valve wilayah atas dibuka penuh sementara valve di bawah dibuka setengah.

"Katanya lagi karena kondisi debit air mengecil jadi tekanan dan dorongan air menjadi berkurang," tutut Juntak.

Kendati begitu, ia berharap untuk kebutuhan dasar ini kiranya bisa mendapat perhatian serius dari instansi terkait agar masyarakat menikmatinya dengan nyaman dan tidak menimbulkan keresahan.

"Barang kali ke depannya dipastikanlah agar pendistribusian air ini bisa merata di setiap rumah. Kemarin pernah juga sekali begini, tapi syukurnya langsung ditindaklanjuti," kata Juntak.

Di kesempatan terpisah, Kepala UPTD SPAM Anambas Effendi mengaku baru mendapat laporan keluhan masyarakat tersebut.

Pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut dan mengevaluasi mekanisme penyaluran valve bersama petugas SPAM.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, kami akan evaluasi lagi nanti buka tutup valvenya. Termasuk penjadwalan distribusi air bersih," ujarnya kepada Tribun Batam.

Meski begitu dirinya menginformasikan, jika kondisi debit air bersih untuk masyarakat Desa Tarempa Selatan saat ini sudah mulai menipis.

Bendungan Batu Tabir yang menjadi satu-satunya sumber air, saat ini katanya, sudah tak dapat normal lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dari waktu sebelumnya.

"Debit airnya sudah terbatas. Untuk menyiasatinya kami harus isi full dulu tangki 100 ton dengan durasi waktu 6 - 7 jam. Setelah itu full, baru kami salurkan ke valve pemukiman warga. Kalau tak dibagi dengan jadwal ya pasti tak merata," terang Effendi.

Menipisnya debit air Bendungan Batu Tabir, Desa Tarempa Selatan, sebutnya karena cuaca kering dan minimnya hujan yang terjadi di Anambas saat ini.

"Ini sudah berlansung sejak dua bulan terakhir. Bisa-bisa masih berlansung hingga Juli atau September," ungkapnya.

Kondisi debit air yang mulai menipis ini, memaksa pihaknya untuk mengambil cara efektif, agar pasokan air yang ada dapat terukur baik ke rumah-rumah warga.

"Kalau musim hujan sampai Maret-April kemarin, gak begini kami buat. Malahan air di dalam tangki lebih banyak masuk dari pada keluar. Makanya air di rumah-rumah warga pasti berlebih bahkan durasi hidupnya panjang kami buat," jelasnya.

Dirinya pun berharap dan mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan air bersih di tengah situasi saat ini dengan baik.

"Kami pun akan upayakan air bisa didistribusikan secara merata. Contoh ketidaknyamanan kali ini akan kami evaluasi lagi," pungkasnya. (TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved