Feature

Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif

Kepala Sekolah SD 002 Rewak Anambas, Iskandar mengungkapkan, program pemanfaatan lahan kosong menjadi kebun pangan ini sudah berlangsung lama.

TRIBUNBATAM.id/Istimewa
PANEN PISANG - Sekolah Dasar (SD) 002 Rewak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas panen pisang hasil program sekolah hijau, Senin (16/6/2025). 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Program tak biasa datang dari Sekolah Dasar (SD) 002 Rewak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sekolah dasar dengan letak geografis pinggiran ini menjelma bak kawasan kebun produktif yang berisikan tanaman pangan.

Di sekeliling gedung sekolah tepatnya di lahan kosong, para pengurus sekolah baik guru dan peserta didik kompak menanam pisang dan cabai.

Program sekolah hijau ini selain memberikan nuansa keasrian dan kesejukan juga membentuk kemandirian pangan sekolah.

Kepala Sekolah SD 002 Rewak, Iskandar mengungkapkan, program pemanfaatan lahan kosong menjadi kebun pangan ini sudah berlangsung lama.

Aksi penanaman pohon pisang dan cabai ini dilaksanakan pada waktu khusus dengan melibatkan para guru dan peserta didik.

"Awalnya kami hanya nanam bunga. Tapi seiring waktu, dengan ide yang baru dan manfaatnya juga terasa, saya ajak semua guru dan murid buat ganti tanaman pangan," ujarnya kepada Tribun Batam, Senin (16/6/2025).

Dari program kebun pangan ini, SD 002 Rewak telah beberapa kali merasakan hasil panen pisang maupun cabai.

Hasil panen ini selanjutnya dijual ke pedagang sekitar maupun ke warung-warung terdekat di area sekolah.

"Alhamdulillah, kami sudah nikmati hasil panennya. Pisangnya bagus-bagus, isinya tebal, gak kurus. Begitu pun cabai walaupun tak seberapa, tapi senang rasanya bisa meraup cuan," ujar Iskandar.

Dalam masa panen, sedikitnya SD 002 Rewak mampu mendapat cuan dari Rp200 ribu hingga Rp300 ribu untuk beberapa tandan pisang.

"Nah uang hasil panen ini, kami pergunakan untuk membantu operasional sekolah. Misalnya beli alat memasak, beli gula, kopi ataupun teh. Ini jelas meringankan biaya sekolah," ujarnya.

Ia menilai, selain memberikan manfaat buat sekolah. Program ini juga menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya pangan.

Bahkan, program pemberdayaan lahan kosong untuk pangan ini juga menumbuhkan keterampilan praktis terhadap pengetahuan bercocok tanam dan mengelola sumber daya pangan.

"Kami pun bangga. Meskipun siswa kami tak seberapa, tapi antusias belajar akademik dan praktik pangan ini begitu tinggi. Ini bisa jadi bekal buat mereka," pungkasnya. 

(TRIBUNBATAM.id/Novenri Simanjuntak)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved