FEATURE
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi
Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, yang terletak di Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, menyimpan hutan mangrove berusia puluhan bahkan ratusan
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Mairi Nandarson
Laporan Wartawan Tribun Batam, Ucik Suwaibah
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Di balik akar-akar yang menjulang ke udara dan lumpur pekat yang memeluk tanah.
Terdapat ekosistem tua yang menjadi penjaga garis pantai Batam selama berabad-abad.
Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, yang terletak di Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, menyimpan hutan mangrove berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Di ujung Timur Laut Pulau Batam ini memyimpan warisan alami yang tumbuh bersama kehidupan masyarakat pesisir.
Tak jauh dari Bandara Internasional Hang Nadim, hanya sekitar 15 menit perjalanan, kawasan ini menyambut siapa pun yang ingin menyusuri lorong-lorong air yang tenang.
Di sana, terdengar gesekan dedaunan, atau menyaksikan burung-burung raja udang biru bertengger di dahan bakau tua.
Lebih dari sekadar wisata alam, Bakau Serip adalah napas sejarah, ekologi, dan budaya yang menyatu di Kota Teh Obeng ini.
Banyak orang tidak tahu bahwa Bakau Serip merupakan bagian dari kampung tua yang diyakini sudah ada sejak abad ke-17.

Kawasan ini berada dekat dengan Teluk Mata Ikan dan makam Nong Isa, penguasa pertama wilayah Nongsa yang dikenal sebagai pusat pemerintahan awal di Batam seperti ditulis disbud.kepriprov.go.id.
Sejak dulu, masyarakat menggantungkan hidup dari hasil laut, hutan, dan bumi yang mereka rawat, sistem akar pohonnya menjadi pelindung alami dari abrasi dan gelombang besar.
Lewat komunitas Pokdarwis, "Mangrove Pandang Tak Jemu" dikembangkan oleh warga menjadi ekowisata.
Setidaknya pada tahun 2017, mereka membuka akses wisata edukatif, mulai dari susur kanal, tanam mangrove, hingga pelatihan bagi pelajar dan masyarakat.
Menurut informasi dari papan edukatif yang dipasang di lokasi, kawasan ini menyimpan, 11 jenis vegetasi mangrove, 54 jenis satwa dari darat, laut, dan udara
Berbagai jenis mangrove ada disini, mulai dari Avicennia (api-api), Sonneratia (Pidada), Ceriops (Tangar/Lacang), Bruguire (Berus/Tumu), Terminalia Catappa (Ketapang), Pandanus Tectorius (Pandan Pudak), dan lainnya.
Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Mengenal Nasi Dagang, Makanan Khas Melayu di Natuna Kepri yang Laris hingga Kini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.