Hari Kelima Pencarian Lansia Natuna Hilang di Hutan, Jejak Rusida Belum Ditemukan

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Harapan masih terus menggantung di tengah rindangnya hutan perbukitan Desa Arung Ayam, Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna. 

Memasuki hari kelima pencarian lansia Natuna hilang di hutan ini, keberadaan Rusida (61), warga setempat masih menjadi misteri.

Nenek lansia yang diketahui mengidap demensia atau pikun itu dinyatakan hilang sejak Minggu (15/6/2025) sore lalu.

Ia dikabarkan hendak ikut suaminya ke kebun yang terletak di kawasan perbukitan tak jauh dari permukiman.

Baca juga: Lansia di Natuna Hilang di Hutan, Warga Khawatir Kejadian Mistis Tahun Lalu Terulang

Namun nahas, Rusida tak kunjung tiba menyusul suaminya. Sejak saat itu tidak ada satu pun jejak yang bisa menunjukkan keberadaannya.

Dari pagi, siang, hingga malam Tim SAR Gabungan berjibaku menyusuri hutan tanpa henti.

"Ini sudah memasuki hari kelima pencarian, tanda-tanda atau jejak keberadaan korban masih belum ditemukan sama sekali," ujar Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna, Budiman kepada Tribunbatam.id, Kamis (19/6/2025).

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Unit Siaga SAR Serasan, TNI, Polri, serta puluhan warga setempat terus gotong royong melakukan penyisiran secara menyeluruh. 

Mereka menjelajahi jalur-jalur sempit, semak belukar, hingga jurang dan perbukitan yang dimungkinkan dilalui korban.

“Setiap hari lokasi pencarian terus diperluas. Tapi sampai saat ini belum ada hasil. Tim masih bekerja maksimal di lapangan,” kata Budiman.

Ia menambahkan, pencarian sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) akan dilakukan selama tujuh hari. 

Jika tidak ditemukan juga, pencarian akan dihentikan.

Sementara itu, doa-doa tak henti dipanjatkan oleh pihak keluarga dan tetangga, yang berharap keajaiban datang di tengah pencarian yang belum membuahkan hasil.

Baca juga: Sosok Rusida Lansia di Natuna yang Hilang di Hutan, Dikenal Ramah, Murah Senyum

Rusida dikenal warga sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. 

Meski sering lupa, ia tetap aktif berinteraksi dengan tetangga dan anak-anaknya yang tinggal tak jauh dari rumah.