Jadwal dan Rute Bus DAMRI 2025 di Lingga Kepri Terbaru, Lengkap dengan Tarifnya

Tayang: Selasa, 24 Juni 2025 15:27 WIB

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati

Jadwal dan Rute Bus DAMRI 2025 di Lingga Kepri Terbaru, Lengkap dengan Tarifnya

tribunbatam.id/Istimewa

RUTE BARU - Potret Bus Damri di Lingga Kepri saat melewati jembatan kayu Desa Tinjul. Dinas Perhubungan Lingga melakukan penyesuaian rute dan tarif baru Bus DAMRI 2025

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan penyesuaian trayek Bus DAMRI 2025.

Itu artinya, Bus Damri di Lingga melayani trayek berbeda tahun 2025 ini. Perubahan trayek baru Bus Damri ini juga diikuti perubahan tarif.

Penyesuaian rute dan tarif Bus Damri di Lingga sudah berlaku lebih kurang 2 pekan ini, di bulan Juni 2025.

Kepala Dishub Lingga, Hendry Efrizal mengatakan, langkah ini diambil sebagai tindaklanjut dari regulasi lima tahunan, yang ditetapkan Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Ia menyebut, perubahan ini merupakan kewajiban nasional yang berlaku serentak di seluruh Indonesia.

Dalam aturan tersebut, setiap trayek angkutan umum harus dievaluasi secara berkala dan tidak boleh menggunakan nama atau rute yang sama lebih dari lima tahun.

"Sebagai contoh, trayek Daik ke Pancur kini harus diubah menjadi Daik ke Penarik. Demikian pula rute Dabo ke Tinjul kini diganti menjadi Dabo ke Jagoh," ujar Hendry, baru-baru ini.

Untuk trayek baru, yakni Dabo ke Jagoh, Dishub Lingga menetapkan tarif resmi sebesar Rp15 ribu.

Rute ini akan dimulai dari Terminal Implasemen dan berakhir di Terminal Roro, Jagoh.

Namun, kendaraan tidak diperkenankan masuk ke area Pelabuhan Feri Jagoh.

Penumpang hanya dapat naik dan turun di sepanjang rute yang telah ditetapkan.

Kendati ada perubahan nama rute, Dishub Lingga tetap berupaya menjaga aksesibilitas bagi masyarakat di wilayah yang terdampak, seperti Tinjul dan Singkep Barat.

“Kami sedang mengajukan usulan agar trayek Tinjul bisa dievaluasi menjadi Dabo–Singkep Barat. Ini karena kebutuhan masyarakat Tinjul memang lebih mengarah ke Dabo,” ungkap Hendry.