Makan Bergizi Gratis

MBG di Batam di Ganti Snack Kemasan, Dosen Gizi Unair Ungkap Risiko Kesehatan Bagi Anak

Sebab menu yang disajikan adalah snack kemasan. Bahkan beberapa sekolah di Kota Batam sempat mendapatkan snack kemasan tersebut.

Editor: Eko Setiawan
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Salah seorang siswa SMP N 12 Batam, Fauzan saat hendak memindahkan menu MBG ke tempat bekal yang dibawa dari rumah, Jumat (7/3/2025) 

TRIBUNBATAM.id – Makan Bergizi gratis atau MBG sempat membuat banyak pertanyaan dikalangan orangtua murid akhir-akhir ini.

Sebab menu yang disajikan adalah snack kemasan. Bahkan beberapa sekolah di Kota Batam sempat mendapatkan snack kemasan tersebut.

Menanggapi hal ini, Dosen gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) Lailatul Muniroh SKM MKes mengungkapkan risiko kesehatan jika anak-anak konsumsi snack kemasan.

Hal ini menyoroti, sejumlah postingan di media sosial yang merujuk pada penggantian menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi snack kemasan.

Ia tidak setuju, saat menu MBG yang semula makanan real food diganti menjadi snack kemasan.

“Kebijakan penggantian ini memiliki risiko yang tinggi,” kata dia seperti dikutip di laman UNAIR, Jumat (27/6/2025).

Lailatul mengatakan, MBG ideal harus mampu memenuhi seluruh komponen zat gizi makro maupun mikro sesuai kebutuhan sasaran program.

Snack hanya bisa berperan sebagai selingan antara dua makan utama. Misalnya di antara makan pagi dan makan siang.

Snack tidak bisa menggantikan makanan utama. 

 Porsi snack idealnya hanya memenuhi 10 persen dari total kalori sehari.

“Snack dapat menggantikan makanan utama secara terbatas dan terkontrol dalam situasi tertentu. Misalnya lansia, pasien pasca operasi atau orang sakit yang tidak sanggup mengonsumsi makanan utama sehingga snack padat gizi dapat menggantikan sementara sampai mereka sembuh,” jelasnya. 

Risiko Kesehatan

Penggantian menu dengan snack rendah gizi berpotensi memicu dampak kesehatan jangka pendek dan panjang.

Lailatul menjelaskan dalam jangka pendek dapat mengurangi energi dan zat gizi sehingga menurunkan konsentrasi dan produktivitas. 

Selain itu snack tinggi gula/garam dapat memberikan rasa kenyang cepat tetapi tidak tahan lama dan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved