Harga Ikan di Pasar Ranai Natuna Berangsur Normal, Ikan Tongkol Tak Lagi Langka

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Kabar baik datang dari Pasar Rakyat Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Setelah sempat mengalami lonjakan harga dan kelangkaan stok beberapa waktu belakangan, kini harga dan ketersediaan ikan mulai stabil.

Pantauan Tribunbatam.id pada Minggu (29/6/2025) menunjukkan, berbagai jenis ikan laut kini kembali mudah ditemukan dengan harga yang lebih terjangkau.

Ikan tongkol, yang sebelumnya cukup sulit dicari, kini tersedia dalam jumlah memadai. 

Baca juga: Harga Ikan Tongkol Naik dan Minim, Ikan Salai di Natuna Kepri Jadi Barang Mewah

Pedagang menyebut kondisi ini mulai membaik sejak sepekan terakhir.

"Hampir sepekan inilah ikan kembali normal. Stok memadai, harga juga kembali seperti biasa," kata Joni, salah satu pedagang ikan di Pasar Ranai.

Harga tongkol jenis dabat lini berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp28 ribu per kilogram, sedangkan tongkol jenis surat dan semangka dijual sekitar Rp20 ribu hingga Rp23 ribu per kilogram.

Jenis ikan lain seperti selayang hanya dibanderol Rp15 ribu per kilogram, ikan mahan Rp20 ribu hingga Rp25 ribu, dan ikan karang berkisar di angka Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram, tergantung ukuran dan kualitas.

Pedagang lainnya, Damnah menjelaskan, sebelumnya pasokan ikan berkurang karena pengaruh musim.

"Kemarin itu stok dari nelayan memang minim karena bulan terang. Tangkapannya sedikit, jadi harga naik. Tongkol sempat tembus Rp35 ribu per kilo," ungkapnya.

Kini, dengan kondisi yang lebih bersahabat, hasil tangkapan nelayan meningkat dan pasokan ke pasar pun kembali lancar.

Kondisi ini disambut positif oleh masyarakat, terutama pembeli setia pasar. 

Baca juga: Harga Ikan di Pasar Ranai Natuna Hari Ini Mulai Merangkak Naik, Pedagang Sebut Pasokan Minim

Salah satunya, Dani, warga Ranai, mengaku senang karena bisa kembali membeli ikan dengan harga yang wajar.

"Alhamdulillah sekarang sudah normal lagi. Kalau kemarin sempat mahal banget, jadi bisa lebih hemat," ujarnya sembari memilih ikan.

Pedagang pun berharap kondisi ini bisa bertahan lebih lama, agar roda ekonomi lokal terus berputar.

(Tribunbatam.id/birrifikrudin)