Sosok

Mimpi 12 Tahun Jarmin Sidik Wakil Bupati Natuna Jadi Nyata, Pernah Rasakan Honorer Kantor Camat

Mimpi 12 tahun Jarmin Sidik memimpin Natuna sebagai kepala daerah akhirnya jadi kenyataan. Ia mantap mundur sebagai PNS dan memilih jalan politik.

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
WAKIL BUPATI NATUNA - Jarmin Sidik, Wakil Bupati Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode 2025-2030 saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/7/2025). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Mimpi 12 tahun Jarmin Sidik jadi Wakil Bupati Natuna akhirnya terwujud.

Sosok pria kelahiran Ranai, 19 Mei 1961 itu kini mendapat amanah dari masyarakat sebagai Wakil Bupati Natuna periode 2025-2030.

Bersama Cen Sui Lan, ia memimpin Kabupaten Natuna, salah satu daerah terdepan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) setidaknya hingga 5 tahun mendatang.

"Ini mimpi dan niat saya sejak lama. Butuh waktu 12 tahun saya menunggu saatnya, dan Alhamdulillah hari ini bisa tercapai," ujarnya kepada tribunbatam.id Kamis (10/7/2025).

Bagi Jarmin Sidik yang telah berumur 64 tahun itu, menjadi Wakil Bupati Natuna tak semudah membalikkan telapak tangan.

Putra asli daerah itu mengawali kariernya jauh dari gemerlap panggung politik. 

Ia adalah sosok pekerja keras, yang memulai langkah dari bawah sebagai tenaga honorer di Kantor Camat Bunguran Timur.

"Saya sempat juga honor di kantor Pembantu Bupati, waktu itu kabupaten Natuna belum terbentuk," kenangnya.

Titik terang kariernya itu datang pada 1990, saat dirinya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setelah Kabupaten Natuna resmi terbentuk pada 1999, Jarmin pindah ke Kantor Bupati dan mulai menapaki tangga birokrasi.

"Awalnya dari Kasubbag Protokol, lalu saya ke Kasubbag Anggaran di Bagian Keuangan, pernah juga jadi Lurah Ranai, Camat Bunguran Timur, hingga menjabat Sekretaris di Disperindag," jelasnya.

Jarmin menilai, jalan hidupnya turut diringi dengan langkah nekat.

Tahun 2014 menjadi titik awal perjalanannya di dunia politik.

Kala itu, ia berusia 50 tahun dan masa kerja 20 tahun, Jarmin memilih pensiun dini dari PNS.

"Langkah itu memang penuh risiko. Tapi entah kenapa saya memilih terjun ke politik, mungkin memang sudah waktunya. Dan ini murni panggilan hati," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved