SOSOK

Perjalanan Karier Bagus Panuntun Wakil Wali Kota Madiun, Pilih Lepas Kursi DPRD, Intip Gebrakannya

Simak berikut perjalanan karier serta gebrakan Wakil Wali Kota Madiun, Bagus Panuntun.

Editor: Khistian Tauqid
surya/Febrianto Ramadani
REKAM JEJAK KEPALA DAERAH - Wakil Wali Kota Terpilih Madiun 2024, F Bagus Panuntun. Berikut ini adalah perjalanan karier serta gebrakan Wakil Wali Kota Madiun, Bagus Panuntun. 

Beliau memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang manajemen.

Bagus Panuntun pernah menempuh pendidikan S2 di bidang manajemen dan juga aktif mengajar di perguruan tinggi.

Selain aktif di organisasi politik, ia juga aktif sebagai pengurus HIPMI Kota Madiun dan menjabat sebagai Ketua PERBASI Kota Madiun masa jabatan 2024–2029

Baca juga: Rekam Jejak I Gusti Putu Parwata Bupati Karangasem, Ayah dan Ibunya Politisi, Intip Gebrakannya

Biodata

  • Tempat, Tanggal Lahir: Madiun, 6 November 1981
  • Jenis Kelamin: Laki-laki
  • Alamat: Kota Madiun, Jawa Timur
  • Agama: Islam
  • Pendidikan Terakhir: SMA

Riwayat Pendidikan

  • SMAN 1 Madiun    (1997-2000)
  • SMPN 4 Madiun    (1994-1997)
  • SDN Taman 2 Madiun    (1988-1994)

Riwayat Organisasi

  • Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia    (2017-2020)
  • Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia        (2020-2023)
  • Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia    (2021-2024)
  • Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia        (2021-2024)
  • Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia        (2024-2028)
  • Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (2024-2029)

Gebrakan Maidi - Bagus Panuntun

Sebagian masyarakat kini dilarang sajikan prasmanan saat gelar hajatan.

Larangan itu dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur.

Pemkob Madiun akan menerbitkan aturan agar hajatan tidak lagi menyajikan makanan bagi tamu dengan model prasmanan.

Selain boros makanan, model penyajian makanan secara prasmanan disebut menghasilkan banyak sampah.

Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan aturan pelarangan sajian makanan secara prasmanan saat hajatan untuk menekan jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Madiun.

Tak hanya itu, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Kelurahan Winongo pun sudah overload dan menggunung dengan ketinggian 20 meter.

“Hari ini banyak yang gengsi. Mau pernikahan besar-besaran. Akhirnya yang sisa (makanannya) banyak. Kondisi budaya seperti ini harus diubah. Insya Allah saya buat perwal di Madiun. Hajatan boleh di gedung, tetapi jangan prasmanan. Pakai kardus saja,” kata Maidi, melansir dari Kompas.com.

Untuk diketahui jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Madiun mencapai 100 ton hingga 120 ton.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved