Batam Terkini

Pengurus Koperasi Angkutan Umum Sebut Sopir Dapur 12 dan Bimbar 80 persen Terpapar Narkotika

Pengurus Koperasi yang menaungi angkutan Bimbar dan Dapur 12 di Batam mengaku hampir 80 persen sopir Bimbar dan Dapur 12 sudah dipengaruh narkoba

Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Eko Setiawan
Ian Sitanggang
ANGKUTAN UMUM - Kondisi angkutan Dapur 12 di Kota Batam tidak terawat bahkan sudah tidak layak beroperasi, Jumat (18/7/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pengurus Koperasi yang menaungi angkutan Bimbar dan Dapur 12 di Batam mengaku hampir 80 persen sopir Bimbar dan Dapur 12 sudah dipengaruh narkoba. 

"Kalau saya lihat seluruh dari semua supir angkutan Bimbar dan Dapur 12, mereka sudah terpapar narkotika, ditambah lagi penumpang tidak ada makanya di jalan raya mereka sering ugal-ugalan," kata Jhon Sinaga humas Organda Kota Batam, sekaligus mantan pengurus koperasi angkutan umum di Batam, Jumat (18/7/2025).

Jhon mengatakan keberadaan angkutan umum di Batam ini hanya menunggu bom waktu saja dan akan menimbulkan masalah besar bagi pemerintah Kota Batam khususnya Dinas Perhubungan.

"Selama ini kita sudah berusaha untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah Kota Batam untuk menata angkutan yang ada di Batam, tetapi pemerintah malah tidak merespon malah terus menambah jumlah Transbatam dan menambah trayek baru sehingga semua trayek angkutan dilalui oleh Transbatam," kata Jhon.

Dia juga mengaku akibat hal tersebut para pemilik mobil tidak mempedulikan mobilnya lagi dan membiarkan begitu saja.

"Jadi sekarang pemilik angkutan itu tidak peduli siapapun sopir yang membawa mobilnya, bahkan mereka juga sudah tidak peduli, kalau sopir kasih setoran mereka terima, kalau sopir tidak memberikan setoran, paling hari berikutnya mobil tidak dibeikan," katanya.

Jhon mengatakan di Batam untuk angkutan Dapur 12 dan Bimbar bernaung ditiga koperasi yakni koperasi Parsibata, PT Nagabr dan PT Bintang Anugrah Pelangi.

"Semua koperasi ini masih aktif, hanya saja sudah tidak melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap angkutan umum yang sebelumnya tergabung dalam organisasi tersebut," kata Jhon.

Saat ini kata Jhon angkutan umum di Batam dibenas liarkan. "Jadi kalau angkutan itu mau jalan silahkan saja, mau mutar dimana, mau kemana terserah, kita tidak urusin lagi. Lali g kalau terlibat kecelakaan kita urusin itupun demi kemanusiaan," kata Jhon.

Jhon mengaku untuk para sopir angkutan di Batam ini rata-rata sudah terpapar narkotika, karena sulitnya bersaing di lapangan. "Yang jelas kalau bukan pemilik ya yang bawa mobil itu, itu sudah pasti sopir yang sudah siap dunia akhirat," kata Jhon.(Ian)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved