Warga Sei Beduk dan Nongsa Batam Akan Terhubung Jalan Lingkar, Rencana Pembangunan di 2026

Proyek jalan lingkar di Batam sepanjang 9,94 kilometer ini akan menghubungkan Kecamatan Sei Beduk hingga Nongsa, sekaligus untuk atasi kemacetan

|
Editor: Dewi Haryati
dok.Pemko Batam
Infografis proyek Jalan Lingkar Selatan Batam yang menghubungkan Kecamatan Sei Beduk hingga Nongsa. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Warga Batam yang tinggal di Kecamatan Sei Beduk dan Nongsa nantinya akan terhubung lewat Jalan Lingkar Selatan Batam.

Jalan lingkar merupakan jalan yang dirancang untuk mengelilingi suatu kawasan atau wilayah, dan berfungsi untuk mengalihkan lalu lintas dari pusat kota dan menghubungkan daerah-daerah di sekitarnya.

Proyek jalan lingkar di Batam sepanjang 9,94 kilometer ini diyakini akan menjadi pondasi dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus mendukung percepatan pertumbuhan kawasan industri dan pemukiman di wilayah selatan Batam.

Proyek ini bagian dari program prioritas di bawah kepemimpinan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Batam.

Dalam website resmi Pemko Batam di mediacenter.batam.go.id, disebutkan pembangunan Jalan Lingkar Selatan ini terbagi dalam tiga seksi.

Seksi pertama akan membentang dari Simpang Sungai Pancur ke Kampung Bagan sejauh 3,62 km. Pekerjaan utamanya berupa penambahan lajur dan pengaspalan. 

Seksi kedua, pembangunan jembatan sepanjang 50 meter membentang dari Kampung Bagan ke Simpang Teluk Lengung sejauh 2,25 km. 

Sementara seksi ketiga, sepanjang 4,09 km dari Simpang Teluk Lengung ke Simpang Jasinta.

Proyek jalan lingkar di Batam ini dirancang dengan estimasi total anggaran sebesar Rp130,78 miliar. 

Saat ini, fokus utama berada pada penyusunan Detail Engineering Design (DED) yang dijadwalkan rampung pada 2025 dan ditargetkan masuk dalam APBD Perubahan.

Sementara pelaksanaan fisik pembangunan direncanakan mulai pada 2026, dengan pembiayaan yang akan diusulkan melalui APBN kepada Kementerian PUPR RI.

Secara teknis, proyek ini dirancang mengikuti standar nasional, lengkap dengan saluran drainase, lampu jalan, dan potensi jalur sepeda maupun pedestrian.

Jalan Lingkar Selatan dirancang bukan sekadar jalur transportasi baru, namun sebagai solusi atasi kemacetan dan keterbatasan konektivitas yang kerap terjadi di Batam, khususnya di wilayah Batuaji, Sagulung, dan jalur menuju Bandara Hang Nadim.

Jalan ini akan menjadi alternatif strategis yang mempermudah arus lalu lintas dan distribusi barang, serta memangkas waktu tempuh perjalanan dari kawasan barat menuju timur tanpa perlu melewati Batam Center yang sering padat.

Meski begitu terdapat tantangan besar dalam proyek ini, yaitu proses pembebasan lahan. 

Pemko Batam akan memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan BP Batam dan Kementerian ATR/BPN, serta melibatkan masyarakat dan para pengembang agar proyek ini berjalan lancar dan tepat waktu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved