DP3KB Bintan Tangan Remaja Pelajar yang Terindikasi LGBT, Berikan Edukasi

Lesbian Gay Bisexual Transgender (LGBT) mulai terindikasi dikalangan pendidikan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Mairi Nandarson
Dok. Diskominfo Bintan untuk Tribun Batam.
LGBT - Beberapa pelajar di Bintan sedang mengikuti perlombaan dalam acara Peringatan Hari Anak Nasional di Kawaland Glamping Resort, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan,  Kepulauan Riau (Kepri). 

Laporan Wartawan Tribun Batam.id, Ronnye Lodo Laleng. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Lesbian Gay Bisexual Transgender (LGBT) mulai terindikasi di kalangan pelajar di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Beberapa siswa pun diketahui mengidap LGBT tersebut yang jumlahnya lebih dari 3 orang.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) Bintan, sudah ada 5 kasus LGBT pada anak yang masih ditangani. 

"Sejak tahun 2024 hingga tahun 2025 ini kami tangani 5 kasus LGBT ini," sebut Kepala DP3KB Bintan, Aryati, Kamis (24/7/2025).

Menurutnya, jumlah ini tidak terlalu banyak, hanya saja harus dicegah ataupun ditangani dengan baik. 

Dirinya sempat berpikir, kasus LGBT hanya ditemukan di kota besar saja, ternyata salah, kasus LGBT juga sudah ditemukan di wilayah pedesaaan seperti di Bintan. 

"Pelajar di wilayah pedesaan ternyata sudah terinfeksi LGBT. Ini harus kita cegah," akunya. 

Awal mulai kasus LGBT di Bintan dilaporkan dari pihak sekolah dan forum anak setelah melihat indikasi penyimpangan hubungan tidak sehat dalam berteman. 

Pihak DP3KB Bintan langsung merespon setelah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah. 

"Yang bersangkutan kita panggil untuk diberikan konseling, saat ini masih kita pantau, jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut kita rujuk ke RSJKO," jelasnya.

Kecanggihan teknologi saat ini memungkinkan penyebaran konten berbau LGBT sangat cepat.

Situasi seperti ini membuat anak-anak dengan mudah mengakses dunia maya dan berpotensi terpapar konten-konten terkait komunitas LGBT

Khusus kasus di Bintan, mereka yang terindikasi LGBT setelah mengakses web berbasis internasional tentang komunitas LGBT

"Kasus LGBT ini sudah semacam virus. Penyebarannya sangat cepat akibat pengaruh lingkungan dan dunia maya," lanjutnya. 

Tidak hanya memberikan konseling, DP3KB Bintan terus memberikan edukasi terkait bahaya LGBT melalui berbagai lembaga.

Diantaranya lembaga pusat pembelajaran keluarga, pemerhati anak berbasis masyarakat dan forum anak hingga sejumlah perangkat daerah lainnya. 

"Kami tak henti-henti tetap memberikan edukasi dan pembekalan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk kasus LGBT di Bintan," tegasnya. 

Seeorang remaja, Firman berharap, pemerintah daerah dapat terus memberikan edukasi terkait bahaya dari LGBT

"Menurut saya, kasus ini sangat berbahaya bagi anak-anak yang minim pengetahuannya soal LGBT," ujarnya. 

Sementara itu, Bupati Bintan Roby Kurniawan terus menggaungkan soal persoalan ini.

Roby menyampaikan, perlu penanganan terkait kasus LGBT terhadap anak dengan melakukan berbagai pendekatan. 

Pendekatan bisa dilakukan di rumah, sekolah, masyarakat, dan sejumlah instansi di Kabupaten Bintan

"Saya minta forum anak dan duta genre untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu," pesan Roby.

Dia ingin ke depan tidak ada lagi kasus serupa yang menimpa anak-anak sekolah atau remaja di Bintan.

"Ayo kita perhatikan ini bersama - sama. Jangan sampai lengah," kata Roby.

( tribunbatam.id/ronnye lodo laleng )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved