SDN di Batam Kota Ini Tanggapi Keluhan Wali Murid, Harga Set Seragam Tak Sampai Rp300 Ribu

Pihak SDN 007 Batam Kota tanggapi keluhan salah satu wali murid sekaligus meluruskan info soal harga seragam sekolah. Berikut penjelasannya

|
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Ucik Suwaibah
SERAGAM SEKOLAH DI BATAM - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 007 Batam Kota, Nurmaini saat ditemui di SDN 007 Batam Kota pada Minggu (27/7/2025) (kiri). ilustrasi seragam sekolah (kanan). Pihak SDN 007 Batam Kota tanggapi keluhan wali murid terkait seragam sekolah 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pihak SD Negeri (SDN) 007 Batam Kota tanggapi keluhan salah satu wali murid, sekaligus meluruskan informasi terkait harga seragam olahraga dan batik untuk siswa kelas 1.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 007 Batam Kota, Nurmaini, menegaskan pihak sekolah yang berlokasi di Komplek Eden Park, Kelurahan Taman Baloi itu tidak mewajibkan pembelian seragam tersebut.

"Masalah pakaian seragam sekolah ini kami memang tidak mengharuskan. Tapi bagi orang tua yang mau, itu boleh. Kami siap membantu," ujar Nurmaini saat ditemui di SDN yang terletak di Kecamatan Batam Kota itu pada Minggu (27/7/2025) sore.

Menurut Nurmaini, pemesanan seragam sekolah itu sebelumnya juga dilakukan berdasarkan permintaan dari orang tua, bahkan penandatanganan Pre-Order (PO) juga di atas materai.

"Ada sistem PO, jadi orang tua membuat surat pernyataan pemesanan dulu. Setelah itu baru kami pesankan ke tailor. Kalau sudah jadi, baru kami informasikan untuk pembayaran dan pengambilan," ujarnya.

Terkait simpang siur harga yang beredar, Nurmaini memastikan harga seragam sekolah itu tidak mencapai Rp300 ribu seperti yang dikeluhkan wali murid. 

"Tidak kalau Rp300 ribu. Untuk seragam batik ukuran yang M-L, harganya Rp200 ribu, sedangkan ukuran XL ke atas kami ada 2 ukuran Rp210 ribu," sebutnya.

Sementara seragam olahraga lengan pendek dibanderol Rp180 ribu untuk ukuran S-M-L dan Rp190 ribu untuk ukuran lebih besar. Untuk model lengan panjang, harganya Rp190 ribu.

"Harga disesuaikan dengan ukuran, cuma beda Rp10 ribu yang XL ke atas. Dan sekali lagi, kami tidak mewajibkan seragam ini dipakai secepatnya, karena kami paham banyak kebutuhan di awal tahun ajaran," katanya.

Soal pembelian badge sekolah juga tidak diwajibkan untuk membeli.

Kemudian, mengenai sistem pembayaran, pihak sekolah memang tidak membuka opsi cicilan seperti di luar. 

Namun, wali murid tetap bisa mengambil salah satu seragam terlebih dulu.

"Kalau orang tua mau ambil olahraga dulu, bayar yang itu dulu, silahkan. Tapi kalau kasih uang separuh dulu atau seperempat untuk satu set seragam, kami memang tidak bisa menerima hal seperti itu. Memang kita tidak sistem tabung atau kredit. Enggak masalah, kalau memang keberatan, datang saja ke sekolah, ceritakan kondisinya. Insya Allah kami bantu," kata Nurmaini.

Ia juga menambahkan, sekolah juga tidak menetapkan tenggat waktu pengambilan seragam. 

"Tidak ada tenggat waktu. Silahkan kapan saja, bisa saja dia sudah pesan, tapi ternyata dapat seragam dari kakaknya atau tetangga. Kalau nggak diambil, ya kami juga nggak panggil-panggil untuk ambil. Kami juga nggak masalah," tambahnya.

Ditanya soal kesulitan wali murid untuk membayar uang seragam, pihak sekolah kembali menegaskan solusi selalu terbuka bagi siapa pun yang mengalami kesulitan. 

"Silakan datang ke Bu Andi, penanggung jawab seragam. Atau langsung ke saya. Insya Allah kami akan bantu," tutup Nurmaini.

Pada tahun ini sekolah dasar yang terletak di jantung Kota Batam ini menerima setidaknya 130 siswa baru dalam 4 kelas.

Tunda Ambil Seragam Anak

Sebelumnya diberitakan, seorang wali murid berinsial M mengaku sedih karena belum mampu membeli seragam olahraga dan batik untuk anaknya yang baru masuk kelas 1 di SDN 007 Batam Kota. 

Dari informasi yang didapatnya, ia menyebut harga per setel seragam itu mencapai Rp300 ribu. 

Pria yang berprofesi sebagai driver online di Batam itu pun akhirnya terpaksa menunda mengambil seragam sekolah anaknya, sebab pihak sekolah tidak memberikan opsi cicilan. 

Saat menanyakan kemungkinan dicicil, petugas pengumpul dana sekolah ia sebut dengan tegas menolaknya.

"Saya tanya bisa tidak dicicil, langsung dijawab tidak bisa. Di grup WhatsApp orang tua murid juga sudah dikasih tahu, memang tidak bisa dicicil. Yang lain juga pada mengeluh, tapi ya mau gimana," ungkap M kepada Tribunbatam.id, Sabtu (26/7/2025) lalu. 

Menurutnya, pihak sekolah hanya memberikan gratis untuk dua jenis seragam, baju Melayu dan seragam merah putih.

Selebihnya, orang tua harus merogoh kocek pribadi.

Ia berharap pihak sekolah bisa memberikan solusi atau keringanan bagi orang tua yang kesulitan secara ekonomi.

"Saya cuma minta, tolong dipahami kondisi orang tua yang susah seperti saya. Mungkin bisa ada sistem cicilan atau keringanan harga. Kami juga ingin anak sekolah dengan lengkap, tapi kemampuan terbatas," harapnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah/Beres Lumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved