Ketahuan Mencuri Sawit Lalu Berlutut Minta Maaf Tapi Ditendang, Scatter Emosi Bunuh Teman Sendiri

Ketahuan Mencuri Sawit Lalu Berlutut Minta Maaf Tapi Ditendang dan mendapat kata-kata kasar, Scatter emosi lalu bunuh

Editor: Mairi Nandarson
FOTO DOK POLRES LABUSEL
REKONSTRUKSI - Polisi saat menggelar rekontruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Scatter (43) terhadap temannya Anto (59), karena tersangka kepergok mencuri perkebunan sawit di Desa Binanga Dua, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara. (Dok Polres Labusel ) 

TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Kasus pembunuhan di perkebunan sawit dengan tersangka Scatter (43) makin terang setelah digelar rekonstruksi oleh polisi.

Proses rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan Scatter terhadap temannya Anto (59) itu berlangsung Rabu (6/8/2025).

Dalam rekonstruksi juga terungkap kalau tersangka yang tepergok mencuri sawit, sempat berlutut minta maaf kepada korban, namun menendangnya. 

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Anto (59), karena tepergok mencuri di perkebunan sawit di Desa Binanga Dua, Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara. 

Kasat Reskrim Polres Labusel, AKP ER Ginting, mengatakan, rekonstruksi dilakukan di lokasi kejadian pada Rabu (6/8/2025). 

Sebanyak 22 adegan ditampilkan. ER Ginting lalu menjelaskan bahwa pembunuhan terjadi pada Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. 

Awalnya, di adegan pertama dan kedua, tersangka terlihat berangkat dari rumahnya menaiki sepeda motor ke kebun sawit milik warga bernama Deni untuk mencuri brondolan sawit. 

"Di lokasi itu, tersangka menemukan tujuh janjang kelapa sawit," ujar ER Ginting dalam keterangan tertulisnya. 

Selanjutnya, kata ER Ginting, di adegan ketiga dan keempat, tampak korban yang bertugas menjaga kebun memergoki tersangka sedang mencuri. 

"Korban lalu menuduh tersangka mencuri dan melontarkan kata-kata kasar."

"Di adegan kelima dan keenam, tersangka mencoba meminta maaf, sampai berlutut, korban lalu menendangnya hingga terjatuh," ungkap ER Ginting. 

Kala itu, kata ER Ginting, tersangka sempat memohon agar kasus ini tidak diperpanjang.  

"Emosi tersangka memuncak pada adegan ketujuh hingga ketiga belas."

"Dia mengambil alat panen sawit berupa gancu dan memukul dada korban hingga terjatuh," ujar ER Ginting. 

"Tersangka lalu mencabut kembali gancu tersebut dan mencekik korban dengan besi hingga meninggal dunia," tambah ER Ginting.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved