NELAYAN HILANG DI LINGGA

Kisah Nelayan Pulau Mepar di Lingga Terjebak Cuaca Buruk, Selamat Ditolong Sesama Nelayan

Herman, nelayan Pulau Mepar yang sempat dilaporkan hilang ditemukan selamat. Ia terjebak cuaca buruk sebelumnya. Syukurnya ditolong sesama nelayan

|
Editor: Dewi Haryati
Kolase istimewa/Dok. SAR Unit Lingga
NELAYAN DI LINGGA - (Foto kiri) Warga Pulau Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, melakukan pencarian Herman, nelayan yang belum pulang melaut, Senin (11/8/2025). (Foto kanan), Herman (baju hitam), nelayan Pulau Mepar, selamat saat ditemui tim gabungan, Selasa (12/8/2025). 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Herman, nelayan Pulau Mepar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berbagi kisahnya bisa selamat setelah terjebak cuaca buruk di laut.

Pria 37 tahun asal Lingga itu sebelumnya dilaporkan istrinya Taharah belum pulang melaut hingga Senin (11/8/2025) sore.

Adapun Herman pamit dari rumah untuk menjaring udang sejak Senin (11/8/2025) dini hari menggunakan pompong.

Belum pulangnya Herman membuat pihak keluarga di Pulau Mepar khawatir.

Apalagi sejak Senin subuh hingga siang, Lingga dilanda cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang.

Ditanya dengan pihak keluarga Herman di Senempek, Kecamatan Lingga Utara, pun tak ada kabar tentang Herman.

Upaya pencarian akhirnya dilakukan pihak desa dibantu warga, termasuk dari tim SAR gabungan.

Pencarian Herman sempat dihentikan sementara sekira pukul 19.00 WIB, Senin malam dan akan dilanjutkan Selasa (12/8/2025) pagi.

Syukurnya, kejelasan terkait nasib Herman didapat Senin malam itu juga.

Dia selamat. Ternyata Herman tak bisa pulang saat itu karena terjebak cuaca buruk.

Pompongnya hanyut hingga ke perairan Sungai Pinang, Kecamatan Lingga Timur.

Syukurnya di tengah penantiannya, ia ditolong sesama nelayan hingga akhirnya dibawa ke Senempek.   

Herman bercerita, jika Senin sekira pukul 01.30 WIB, ia meminta izin kepada istrinya, Taharah untuk pergi ke laut menjaring udang.

Dari Desa Mepar, Herman pergi melaut menggunakan pompong miliknya sekira pukul 02.00 WIB.

"Saat jam 3 subuh, cuaca buruk (hujan deras disertai angin kencang) sampai siang," ungkap Herman, Selasa (12/8/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved