WANITA DIBAKAR DI INDRAMAYU
Polisi Masih Menunggu Hasil Otopsi Jenazah Putri Apriyani Untuk Pecahkan Motif Kematian Korban
Penyelidikan tak hanya berhenti di situ. Tim Puslabfor didatangkan untuk memeriksa secara mendalam penyebab kebakaran yang menghanguskan tubuh Putri.
TRIBUNBATAM.id, INDRAMAYU - Warga Desa Singajaya digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan muda bernama Putri Apriyani (24) di kamar kosnya dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya penuh luka bakar.
Kasus yang menyisakan tanda tanya besar ini kini tengah menjadi fokus penyelidikan serius Polres Indramayu.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Putri.
Apakah kebakaran itu terjadi karena kecelakaan atau memang disengaja, masih menjadi misteri yang harus diungkap.
“Saat ini kami tengah memastikan apakah kebakaran itu mengandung unsur kesengajaan atau tidak,” kata AKBP Fajar, dikutip dari TribunJabar.id.
Penyelidikan tak hanya berhenti di situ. Tim Puslabfor didatangkan untuk memeriksa secara mendalam penyebab kebakaran yang menghanguskan tubuh Putri.
Bersama Inafis, mereka mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan teliti demi mencari fakta yang dapat mengungkap tabir kematian tragis ini.
Autopsi yang dilakukan merupakan langkah krusial dalam menentukan apakah ada unsur tindak pidana pembunuhan atau kecelakaan.
Autopsi forensik yang dilakukan oleh dokter spesialis ini akan memberikan gambaran jelas melalui hasil pemeriksaan medis, luka, hingga jejak-jejak pembakaran pada tubuh korban.
“Penyelidikan ini kami lakukan secara profesional dan tuntas. Semua kemungkinan kami dalami berdasarkan bukti ilmiah, keterangan saksi, serta hasil laboratorium,” tambah Kapolres.
Kasus ini masih terus bergulir, dan keluarga serta warga menunggu dengan harap-harap cemas kejelasan dari pihak berwajib.
Putri Apriyani, yang hidupnya berakhir tragis di kamar kos sederhana, kini menjadi saksi bisu sebuah misteri yang harus segera terkuak.
10 Saksi Diperiksa
AKBP Fajar menuturkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi.
Dari saksi yang berada di sekitar lokasi hingga saksi dari keluarga.
"Termasuk saksi dari pihak keluarga," ujar Fajar kepada TribunJabar.id, Selasa (12/8/2025).
Sejumlah bukti juga masih dikumpulkan untuk menguak misteri kematian Putri.
Jumlah saksi, lanjut Fajar, bisa saja bertambah selama penyelidikan.
"Nanti kita kumpulkan juga saksi-saksi yang lain, alat bukti, kemudian pendalaman terhadap bukti-bukti yang ada di TKP," ujar dia.
Pacar Korban Dicari
Saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan tiga ponsel di kamar korban. Dua milik Putri Apriyani dan satu milik kekasihnya, AS.
Pengacara keluarga korban, Toni RM mengungkapkan sosok AS, kekasih Putri.
"Pacar Putri ini merupakan oknum polisi yang berdinas di Polres Indramayu," ujar Toni dikutip dari TribunJabar.id, Senin (11/8/2025).
Toni RM sebelumnya pernah muncul di kasus Vina Cirebon sebagai kuasa hukum Pegi Setiawan, pria yang ditetapkan tersangka oleh Polda Jabar.
Pegi Setiawan akhirnya bebas setelah praperadilan yang diajukannya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Bandung, yang secara otomatis membatalkan status tersangkanya dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon pada 2016.
Toni juga mengatakan, HP yang ditemukan di kamar kos dalam kondisi hampir terbakar. Selain HP, motor milik AS juga ada di TKP.
"Di TKP juga ada barang bukti sepeda motor milik pacarnya tersebut," ujar Toni.
Toni menyampaikan, saat ini kasus dugaan pembunuhan ini telah ditangani oleh Polres Indramayu.
Saat ini, pihak kepolisian tengah berusaha mencari AS yang dicurigai jadi dalang kematian Putri di kamar kos.
"Untuk sementara penyidik menerapkan Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian," ujar dia.
Warga Dengar Tangisan
Sebelum korban ditemukan gosong karena diduga dibakar, warga sempat mendengar tangisan wanita dari dalam kos.
Ketua Karangtaruna Desa Singajaya, Ilyas (27) menuturkan, tangisan tersebut cukup keras hingga terdengar sampai ke luar bangunan kos-kosan.
"Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB, ada ibu-ibu mau ke pasar dengar tangisan wanita," ujar Ilyas, dikutip dari TribunJabar.id.
Setelah suara teriakan wanita, dari dalam kos juga keluar dua pria menggunakan sepeda motor.
"Paginya baru geger, ternyata ada penemuan mayat," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.