KEMATIAN PRADA LUCKY NAMO

Rasakan Kejanggalan Laporan Medis Kematian Prada Lucky Namo, sang Ayah Ngadu ke Pangdam Udayana

Serma Christian langsung mengutarakan keluhannya selama penanganan kasus kematian Prada Lucky Namo.

Editor: Khistian Tauqid
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SAMPAIKAN - Ayah kandung Prada Lucky Namo, Sersan Mayor Christian Namo (kiri) sedang menyampaikan permintaan dan harapannya kepada Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto. Senin, (11/8/2025) di rumah duka, Kelurahan Kuanino Kota Kupang. 

TRIBUNBATAM.id - Kepedihan masih dirasakan anggota TNI AD, Sersan Mayor (Serma) Christian Namo yang harus kehilangan putranya yang juga prajurti TNI, Prajurit Dua (Prada) Lucky Namo.

Serma Christian mengutarakan kesedihannya saat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mendatangi rumahnya untuk membeberkan hasil penyelidikan kematian Prada Lucky Namo.

Prada Lucky Namo sempat empat hari dirawat di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.23 WITA.

Sebelum meninggal, Prada Lucky Namo sempat bercerita pada dokter bahwa ia telah dianiaya oleh seniornya menggunakan tangan kosong dan selang.

Mayjen TNI Piek menjelaskan bahwa pihaknya sudah menetapkan 20 tersangka penganiayaan Prada Lucky Namo.

Serma Christian Namo didampingi istrinya, Sepriana Paulina Mirpey langsung menangis saat mendengar penjelasan tersebut.

Bahkan, Seprina Paulina sempat histeris dan bersimpuh di kaki Mayjen TNI Piek saat tiba di rumah duka. 

Mayjen TNI Piek langsung mempersilakan Serma Christian untuk mengungkapkan permintaannya terkait kasus kematian Prada Lucky Namo.

Serma Christian awalnya mengungkapkan permohonan maaf karena sikapnya dalam menuntut keadilan dalam kasus kematian Prada Lucky Namo sempat menjadi sorotan.

"Saya akan meminta pertanggungjawaban seorang Ankum terhadap anggotanya, kenapa sampai terjadi kerugian personel," katanya. Ankum merujuk pada istilah militer yang berarti atasan yang berhak menghukum. 

Setelah itu, Serma Christian langsung mengutarakan keluhannya selama penanganan kasus kematian Prada Lucky Namo.

Serma Christian beranggapan bahwa tidak terdapat kejelasan terkait informasi atau data tentang penyebab kematian Prada Lucky Namo.

"Pertanggungjawaban dokter Kes Batalyon yang memanipulasi data informasi/data. Pertanggungjawaban dokter Yon harus di pertanyakan kredibilitasnya seorang dokter hingga berani memanipulasi data/laporan medis," ujarnya. 

PANGDAM - Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto mengunjungi rumah duka Prada Lucky Namo di Asrama Tentara Kelurahan Kuanino Kota Kupang, NTT. Senin, (11/8/2025) siang.
PANGDAM - Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto mengunjungi rumah duka Prada Lucky Namo di Asrama Tentara Kelurahan Kuanino Kota Kupang, NTT. Senin, (11/8/2025) siang. (POS KUPANG/IRFAN HOI)

Baca juga: Pangdam Udayana Umumkan 20 Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Ibu Korban Langsung Nangis

Christian mengklaim memiliki bukti perihal tuduhannya ke para medis Batalyon yang diduga melakukan manipulasi laporan medis. 

"Tidak bermaksud menyudutkan siapapun," tambah dia. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved