Mayat Mengapung di Reservoir Siranda Semarang, Dirut PDAM Tegaskan Air Bekas Korban Tidak Dialirkan
PDAM Tirta Moedal Kota Semarang lantas memberikan tanggapan terkait penemuan mayat pemuda tersebut.
TRIBUNBATAM.id - Penemuan mayat mengapung reservoir Siranda, yang dikelola PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Sabtu (16/8/2025), menghebohkan warga sekitar.
Jenazah pria tersebut ternyata berinisial DKP (20) yang sebelumnya sempat dinyatakan menghilang selama dua pekan.
Ternyata DKP malah ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi memakai pakaian lengkap dengan sepatu mengapung di reservoir PDAM sekitar sore hari.
PDAM Tirta Moedal Kota Semarang lantas memberikan tanggapan terkait penemuan mayat pemuda tersebut.
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, Yudi Indardo, menjelaskan bahwa air dari reservior tidak digunakan untuk pelayanan masyarakat.
Terutama dalam beberapa bulan terakhir, pasalnya reservoir Siranda berfungsi sebagai cadangan air.
Bahkan, air dalam reservoir itu tuidak dialirkan pada masyarakat selama dua bulan terakhir.
"Reservoir Siranda itu memang bagian dari sistem kita. Tapi memang hanya backup sistem. Jika ada trouble, baru air dari Siranda dialirkan. Dan sebulan lebih ya, 2 bulan mungkin, enggak ada trouble. Jadi memang reservoir itu dalam posisi tidak difungsikan pada saat ada kejadian," jelas Yudi dihubungi Tribun Jateng, Minggu (17/8/2025).
Selain itu, Yudi Indardo juga menjelaskan kedalaman reservoir saat kejadian hanya sekitar 1,5 meter dengan volumen sekitar 1.000 meter kubik dari kapasitas maksimal 3.000 meter kubik.
Yudi Indardo menegaskan bahwa PDAM Tirta Moedal Kota Semarang kebingungan dengan mayat yang mengapung di reservoir tersebut.
"Isinya (air) juga enggak dalam-dalam itu, cuma 1,5 m dalamnya. Makanya kami juga bingung ada mayat mengapung," terangnya.
Baca juga: Mayat Pemuda Ditemukan di Reservoir PDAM Semarang, Saksi Sempat Lihat Keributan
Adanya penemuan mayat itu membuat PDAM Tirta Moedal Kota Semarang langsung melakukan tindak lanjut dengan pengosongan dan pembersihan total reservoir.
“Tadi malam kami bekerja keras membersihkan (isi reservoir). Kami kuras, kami bersihkan dengan klorin murni dan disinfektan. Kami isi kembali juga enggak penuh itu, tetapi belum difungsikan, karena memang hanya akan digunakan jika ada trouble di sistem utama kami dari instalasi Gajah Mungkur,” tambahnya.
Menurut dia, air yang dialirkan tersebut di antaranya ke wilayah Simpang Lima dan sekitarnya.
Yudi menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas air yang dikonsumsi, karena sejak dua bulan terakhir, air yang disalurkan ke masyarakat berasal dari instalasi pengolahan Gajah Mungkur, tanpa melibatkan reservoir Siranda.
Mayat Pemuda Ditemukan di Reservoir PDAM Semarang, Saksi Sempat Lihat Keributan |
![]() |
---|
APBD 2025 Juli, Kota Semarang Surplus Rp 816,17 Miliar, PAD Rp 1,6 Triliun |
![]() |
---|
Rekam Jejak Iswar Aminuddin Wakil Wali Kota Semarang Periode 2025-2030, Ini Gebrakan seusai Dilantik |
![]() |
---|
Rekam Jejak Agustina Wilujeng Wali Kota Semarang Periode 2025-2030, Ini Gebrakannya setelah Dilantik |
![]() |
---|
Dana Transfer ke Daerah 2025 Kota Semarang Sudah Cair Rp 945,3 Miliar, Cek Besaran DAU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.