Pegawai RSUD RAT Tanjungpinang Dapat Ancaman Pembunuhan, Begini Update Kasusnya

Polisi selidiki laporan ancaman pembunuhan yang didapat pegawai RSUD RAT Tanjungpinang. Polisi masih periksa saksi terkait kasus ini

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng
ANCAMAN PEMBUNUHAN  - Potret Gedung RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). Seorang pegawai RSUD RAT dapat ancaman pembunuhan. Kasus ini masih diselidiki polisi. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib (RAT) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) dapat ancaman pembunuhan.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (12/8/2025) lalu. Ancaman pembunuhan diterima korban melalui pesan WhatsApp pribadi milik korban. 

Kala itu korban cukup kaget. Sebab posisi korban sedang bekerja saat menerima ancaman pembunuhan tersebut. 

Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, Bambang Utoyo saat dikonfirmasi Tribunbatam.id membenarkan hal tersebut. 

"Ada dua pegawai yang diancam. Satu pegawai RSUD RAT berinisial Ag (laki-laki) dan satu lagi pegawai Dinas Kesehatan Tanjungpinang berinisial Dn (perempuan)," kata Bambang, Rabu (20/8/2025). 

Khusus Ag saat ini masih bekerja seperti biasa.

"Sebelumnya sempat takut, namun masuk kerja terus, tidak pernah absen setelah ancaman itu," ujarnya.

Bambang mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian. Sebab saat kejadian dirinya tak berada di lokasi. 

Berdasarkan informasi di lapangan, terduga pelaku berinisial Z saat itu mendatangi RSUD Raja Ahmad Tabib, untuk menanyakan proyek yang belum dibayar. 

Namun tidak menemukan petugas keuangan di ruangan rumah sakit, sehingga terduga pelaku mengirim ancaman tersebut lewat WhatsApp.

Terkait ancaman pembunuhan ini, polisi telah menerima laporan dari korban dan masih melakukan penyelidikan. 

Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Hamam Wahyudi melalui Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang, AKP Agung Tri Poerbowo mengatakan, anggota sedang menyelidiki hal itu setelah mendapatkan laporan.

"Penyidik sudah meminta keterangan satu orang saksi, termasuk kawan dekat dan korban," ujarnya.

Dugaan sementara, terduga pelaku juga bekerja di lingkungan yang sama.

"Proses ini terus berjalan dan kami update, semoga dalam waktu dekat bisa membuahkan hasil," katanya. 

Polisi juga mendalami motif pelaku hingga mengancam korban.

"Kita akan tindak tegas pelakunya, jika sudah diketahui dan terbukti bersalah," katanya.

(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved