TRIBUNNEWSBATAM, YOGYAKARTA-Ternyata tidak semua keluarga, dapat menerima
sepenuhnya rencana dari pihak rumah sakit dr Sardjito terkait pemakaman
massal untuk korban tewas akibat sapuan awan panas muntahan Gunung
Merapi.
Ratna Tri Utami, (22), misalnya. Dia menolak kalau
keluarganya di makamkan secara massal bersama korban tewas lainnya.
"Dia
nggak setuju keluarganya dimakamkan secara masal. Dia maunya kesebelas
keluarganya itu dimakamkan bersama, tetapi tidak dengan korban tewas
lainnya," ujar seorang wanita, Minggu, (07/11/2010), yang mengaku
saudara angkat Ratna, tetapi tidak mau disebutkan namanya, saat ditemui
di ruang Instalasi Kedokteran Forensik (IFK), RS DR. Sardjito,
Yogyakarta.
Ratna adalah putri sulung pasangan Sutopo dan Martini
yang tewas akibat sapuan awan panas tersebut.
Dalam kejadian
itu, adik kandungnya bernama Septiani Nur Rohmawati dan Muhammad Ata
juga ikut menjadi korban tewas.
Tujuh kerabatnya pun mengalami
nasib serupa. Mereka ditemukan di empat rumah berbeda yang saling
berdekatan, di Dusun Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Ratna
selamat karena sedang berada di Jambi tugas sebagai PNS
Ratna tak Mau 11 Keluarganya Dimakamkan Massal
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger