WASPADALAH! Para Hacker Kini Mulai Incar Drone Untuk Diretas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi drone

"Fokus utama dari upaya ini adalah menghapus pembatasan ketinggian dengan upaya terus-menerus untuk menghapus zona larangan terbang. Pengguna telah dapat meningkatkan jangkauan radio, yang melanggar Undang-undang, terutama di Uni Eropa," terang Akbar lebih lanjut.

Tanggapan DJI

Victor Wang, Direktur Keamanan Teknologi DJI, menyatakan bahwa fitur geofencing DJI dirancang khusus untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang data zona larangan terbang agar tidak membahayakan pesawat terbang.

Ia juga mengatakan bahwa DJI akan terus memantau modifikasi drone yang bisa mengancam keselamatan umum.

"Memodifikasi firmware DJI tidak disarankan, karena dapat menyebabkan perilaku penerbangan yang tidak stabil yang bisa membuat pengoperasian drone tidak aman. DJI tidak bertanggung jawab atas kinerja drone yang dimodifikasi dan kami sangat mengutuk pengguna yang mencoba mengubah drone mereka untuk penggunaan ilegal," tegasnya.

Pengguna yang diberi wewenang untuk terbang di area terlarang dapat membuka daftar zona ini menggunakan sistem GEO DJI atau dengan mengirimkan permintaan ke perusahaan melalui email.

DJI menambahkan bahwa ia menyediakan software development kit (SDK) yang telah disesuaikan dengan platform drone keluarannya.

Sementara Akbar juga ikut menyarankan para pengguna DJI drone di Indonesia agar tidak gegabah memodifikasi software pada drone miliknya karena bisa membahayakan keselamatan.

“Mari kita gunakan kemampuan drone ini untuk membuat peluang-peluang yang baik demi kemaslahatan bangsa dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia di dunia. Jangan membahayakan orang lain," tegasnya. (*)

*Berita ini juga tayang di Kompas.com dengan judul : Awas! Drone Kini Juga Jadi Sasaran Hacker

Tags:

Berita Terkini