SEKILAS, tempatnya memang tidak terlalu besar, tetapi memiliki kesan rapi, nyaman dan tenang.
Itulah yang pertama kali tergambarkan saat masuk ke Gesha coffee shop. Lantunan musik syahdu semakin membuat kita merasa nyaman berada di dalamnya.
Cafe ini dikelilingi dinding kaca dengan hiasan grafitty. Di bagian dalam juga bernuansa klasik dengan dinding-dinding kayu, begitu pula meja serta kursinya.
Terdapat banyak susunan buku yang tertata rapi dengan rak-rak buku yang terbuat dari kayu, tepatnya kayu palet.
Beberapa meja kayu tertata bersama dengan kursi yang terbuat dari kayu pula. Dan di sampingnya terdapat sofa panjang, dengan meja kayu. Sementara di belakang sofa berjajar buku-buku yang tersusun dalam rak-rak.
Bagian depannya adalah meja barista, tempat banyak terpajang biji-biji kopi dalam wadah kaca. Terlihat sungguh klasik pula karena terbuat dari kayu palet pula.
"Gesha ini baru buka kemarin tepatnya tanggal 7 Agustus 2017. Konsepnya lebih ke kopi dan buku. Jadi ‘me time’ kita lebih ke minum kopi sambil membaca. Jadi ungkapin sisi lain dari sebuah cafe," kata Sania selaku manager operasional Gesha coffee shop pada Kamis (2/11/2017).
Sania juga mengungkapkan bahwa Gesha menghadirkan sisi lain dari cafe, biasanya cafe tempat untuk nongkrong saja. Tetapi di Gesha lebih mengenalkan kopi, sekaligus sebagai tempat bagi orang-orang yang suka membaca. Jadi ketika ngopi ada temannya yaitu buku.
"Bukunya ada yang novel, buku motivasi juga. Kalau buku display ada 50 buku. Kalau yang inventaris juga banyak. Kalau ada yang mau hibahkan bukunya ke Gesha nggak masalah, kami dengan senang hati menerima. Bahkan di situ juga ada skripsi, jadi tempat ini bisa dijadikan buat ngerjain tugas juga," ujar Sania. (*)
Beda Alat Beda Citarasa
DARI namanya saja, kita sudah tahu jika Gesha Coffee Shop adalah tempat untuk ngopi. Tapi jangan salah ya, soalnya Gesha juga menawarkan hal lain. Karena di sini kamu juga bisa mengenal kopi lebih dalam lagi. Jadi, tidak sebatas sebagai penikmat saja.
Cara menikmati kopi misalnya. Menurut Sania, kopi tak hanya bisa dinikmati menggunakan mesin saja melainkan banyak alat lain dalam proses manual brewing dalam membuat kopi.
"Kami mencoba melengkapi dalam proses manual brewing. Dan untuk biji kopi bermacam-macam. Dan semua dari Indonesia, ada dari Sumatera, Jawa hingga Toraja," ujarnya.
Tetapi untuk nama coffee shop sendiri, bagi kamu penggemar kopi tentu sudah tidak asing dengan nama Gesha. Gesha termasuk nama salah satu biji kopi termahal di dunia.
Biji kopi yang baru ditemukan tetapi sudah menjadi primadona biji kopi. Biji kopi ini ditemukan di Utopia, Panama. Dengan harga yang fantastis yaitu Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per kilonya.
Harapannya, meskipun masih baru berdiri, Gesha bisa langsung menjadi primadona di Batam.
Gesha coffee shop sendiri berencana menawarkan konsultasi dengan barista. Nantinya, barista akan merekomendasikan biji kopinya dan alat yang cocok untuk manual brewingnya.
"Dalam kopi itu terkadang ada rasa sweet, spicy, caramel. Pemilihan alat akan memengaruhi rasanya. Jadi rasa yang ingin ditonjolkan akan disesuaikan alat yang dipilih untuk proses manual brewingnya," katanya.
Gesha coffee shop juga terdapat quote of the day mengenai kopi. Quote yang dirasa baik. Maka itu yang terpilih untuk dituliskan di papan quote of the day di samping meja barista. Coffee shop ini juga dilengkapi dengan fasilitas free wifi, dan free membaca.
Kalau untuk makanan yang rekomendasi ada mie mie jowo. Variannya ada mie nyemek yaitu mie goreng tapi sedikit berkuah, lalu mie tabaso kuah dan goreng yang diambil dari singkatan tahu, bakso dan sosis.
Harga kopi dimulai dari Rp18 ribu sampai Rp38 ribu, non kopi dimulai dari harga Rp10 ribu sampai Rp29 ribu. Food dan snack dimulai dari harga Rp10 ribu sampai Rp27 ribu.
Gesha Coffee shop terletak di Jalan Duyung ruko Cipta Asri Permai blok A no 01, Jodoh depan Novotel Hotel dan samping Pasific Hotel. Dibuka setiap hari dari pukul 08.00 - 24.00 WIB. Dengan kapasitas 40-50 orang. (*)