Kastil itu pernah diambil oleh Inggris pada abad pertengahan dan dirampas pada masa Revolusi Perancis.
Pada 1809, La Mothe-Chandeniers dibeli oleh pengusaha kaya Paris, Francois Hennecart, yang merestorasi bangunan itu dan menanam kebun anggur di sekitarnya, dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.
Selama bertahun-tahun kemudian, properti itu diserahkan ke keturunannya.
Hingga sampai ke Baron Edgard Lejeune, yang melakukan rekonstruksi besar-besaran pada 1870 dengan gaya romantis, dan mengadakan pesta mewah di sana.
Pada 1932, tak lama setelah pemanas sentral dipasang di gedung itu, api melalap bangunan tersebut.
Api menghancurkan sebagian besar isinya termasuk seluruh perpustakaan buku langka, perabotan antik, permadani dan lukisan yang tak ternilai harganya.
Baca: WADUH! 2019 AS Diperkirakan Resesi. Ini Analisisnya
Pada 1963, perkebunan di sekitar kastil dengan luas 2.000 ha, termasuk 1.200 ha hutan, dibeli oleh seorang pensiunan, Jules Cavroy.
Kemudian pada 1981diakuisisi pada oleh seorang mantan guru matematika sekolah menengah, Marc Deyemer.
"Saya membeli kastil ini 32 tahun yang lalu. Saya seperti bunuh diri selama dua tahun mencoba menyelamatkannya dengan upaya pelestarian, tapi saya merasa sakit saat proyek saya digagalkan oleh orang-orang tertentu," kata Deyemer lima tahun lalu.(kompas.com/Veronika Yasinta)